Intisari-online.com -Jenghis Khan merupakan seorang pemimping Mongol, salah satu pemimpin terkuat dalam sejarah.
Dia membangun kekaisaran terbesar dalam sejarah umat manusia, dengan wilayah membentang antara Asia Timur hingga Eropa Utara.
Selain menjadi penguasa yang hebat, dia terkenal kejam, dan gemar menghabiskan waktu dengan wanita.
Semasa hidup dia terkenal memiliki 6 istri dan 500 selir, namun tak hanya itu saja dia juga gemar meniduri istri musuhnya.
Setelah menaklukkan sebuah wilayah biasanya, dia akan menangkap wanita yang disukainya untuk ditiduri.
Dia suka meniduri istri dan putri penguasa musuh yang telah dikalahkan, termasuk dua istrinya merupakan putri kerajaan Tartar, yang ditaklukkaan olehnya.
Alhasil, Jenghis Khan melakukan hubungan seksual dengan banyak wanita sepanjang malamnya.
Ini membuatnya menjadikan pemimpin Mongol itu sebagai salah satu ayah super di dunia, bahkan penelitian mengungkap banyak pria berdarah Jenghis Khan tersebar di dunia.
Menurut Ancient Origins, Jenghis Khan,adalahseorang ayah yang produktif.
Dia menjadi bapak begitu banyak anak sehingga satu dari 200 pria di seluruh dunia adalah dikabarkan keturunan langsung darinya.
Terlahir dengan nama "Temujin", gelar Jenghis Khan kemudian dianugerahkan kepadanya oleh para pemimpin suku setelah kemenangan pertempuran.
Itu berarti "penguasa universal," dan gelar seperti itu tetap cocok, mengingat dugaan kontribusi genetiknya yang produktif kepada keturunan berabad-abad kemudian.
Sebuah studi genetika besar pada tahun 2003 menunjukkan bahwa sebanyak 16 juta pria yang hidup kemungkinan besar adalah keturunan langsung dari Jenghis Khan.
Indikator genetik pada kromosom Y mereka menunjukkan bahwa mereka semua berasal dari satu 'ayah super' laki-laki dari garis keturunan Khan Mongolia.
Kromosom Y hanya diturunkan dari ayah ke anak laki-laki, dan indikator ini digunakan untuk membuat catatan garis keturunan laki-laki.
Studi tersebut menunjukkan bahwa penyebaran garis keturunan yang konsisten dan berhasil dari ayah ke anak laki-laki ini merupakan hasil seleksi, bukan kebetulan.
Menurut jurnal sains Nature, "pembentukan garis keturunan yang sukses seperti itu sering kali bergantung pada sistem sosial yang memungkinkan pria yang berkuasa menjadi ayah dari banyak wanita."
Sementara Jenghis Khan tewas pada 1227 M, saat menaklukkan kerajaan Xi Xia.
Rumor mengatakan dia tewas ditusuk kemudian dikebiri, saat mencoba memperkosa putri kerajaan China, namun kebenaran cerita ini tidak bisa dipastikan.