Intisari-online.com - Pemimpin Mongol Jenghis Khan mulai melancarkan serangan ke China, setelah itu menyatukan suku-suku nomaden di dataran tinggi Mongolia pada tahun 1206.
Cucunya Kubilai Khan menyelesaikan penaklukan pada tahun 1279, membawa seluruh China di bawah kekuasaan asing untuk pertama kalinya.
Di samping memajukan Kekaisaran Mongol, Kubilai Khan bermaksud untuk mewujudkan mimpinya, yaitu menjadi kaisar China.
Pada 1271, Kubilai Khan secara resmi menyatakan berdirinya Dinasti Yuan dengan gaya tradisional China dan memindahkan ibu kotanya ke Beijing.
Ia pun berhasil menaklukkan Dinasti Song, yang berkuasa di China sejak 960 M, pada 1279 dalam Pertempuran Yamen.
Meski dalam hal pemerintahan Kubilai Khan banyak mengadopsi tradisi China, tetapi ia tetap memertahankan nilai-nilai bangsa Mongol.
Ia juga dikenal sebagai pemimpin yang cukup bijaksana karena memperbolehkan toleransi dalam beragama.
Kubilai, yang mendirikan Dinasti Yuan, menganggap orang China secara hukum lebih rendah dan merekrut orang luar seperti pedagang Venesia Marco Polo untuk mengelola kerajaan.
Tapi Kubilai juga berusaha keras untuk mendapatkan dukungan rakyat, memperbaiki kerusakan perang, melonggarkan hukum pidana kejam pendahulunya, mempromosikan seni dan memperluas sistem pos Mongolia yang efisien ke China.
Selain itu, ia secara anumerta memberikan nama China kepada leluhurnya dan membangun ibukota kekaisaran bergaya China di tempat yang sekarang disebut Beijing.
Meskipun menderita depresi dan asam urat, belum lagi obesitas yang tidak wajar, Kubilai memegang kekuasaan sampai kematiannya pada tahun 1294.
Source | : | History |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR