Ketika petugas kebersihan menerimanya, hatinya penuh dengan kemuliaan Tuhan, karena ia belum pernah melihat sekelompok anggur yang indah. Pada saat yang sama, ia ingat pertama kali datang ke biara dan orang yang membukakan pintu untuknya. Sikap itulah yang memungkinkannya berada di komunitas orang-orang yang tahu nilai mukjizat saat ini.
Sebelum malam tiba, ia membawa sekelompok anggur itu kepada penjaga pintu.
“Makan ini dan nikmatilah,” katanya. “Karena Engkau menghabiskan sebagian besar waktumu di sini sendirian dan buah anggur ini akan membuatmu senang.”
Penjaga pintu itu akhirnya mengerti bahwa hadiah itu benar-benar ditakdirkan untuknya, sehingga ia menikmati setiap anggur dari kelompok anggur dan ia pun tidur dalam kebahagiaan.
Lingkaran pun ditutup. Lingkaran kebahagiaan dan sukacita, yang selalu membentang di sekitar orang-orang yang murah hati.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR