Intisari-online.com - Pada bulan Juni, pasukan Rusia melakukan serangkaian operasi militer.
Mengebom beberapa sasaran di daerah yang dikendalikan oleh pasukan AS dan pro-AS di Suriah, ungkap US Wall Street Journal (WSJ).
Salah satu operasi militer Rusia adalah pemboman pangkalan militer Al-Tanf di tenggara Suriah, kata seorang pejabat AS, yang berbicara tanpa menyebut nama.
Al-Tanf adalah salah satu pangkalan militer dengan kehadiran tentara Amerika, bertugas melatih pejuang oposisi Suriah.
Sebelum mengebom pangkalan tersebut, Rusia memberi tahu AS melalui jalur komunikasi bilateral agar Washington mengevakuasi pasukan AS yang dalam bahaya.
Pejabat AS mengatakan, "Rusia tidak sengaja menargetkan pasukan AS yang beroperasi di Suriah, tetapi jelas bermaksud mempersulit operasi militer AS."
Kesibukan aktivitas militer Rusia yang terjadi bulan ini "secara dramatis meningkatkan risiko eskalasi konflik antara pasukan Rusia dan Amerika di Suriah," kata para pejabat AS.
Jenderal Erik Kurilla, komandan Komando Pusat AS, mengatakan Washington ingin menghindari konflik dengan Moskow di Suriah.
Tetapi langkah terbaru menunjukkan bahwa "Moskow ingin meningkatkan ketegangan".
"Kami ingin menghindari kesalahpahaman, yang mengarah ke konflik yang tidak perlu. Itu tujuan kami," kata Kurilla.
"Namun, tindakan Rusia baru-baru ini jelas dimaksudkan untuk meningkatkan ketegangan," tambahnya.
Source | : | Wall Street Journal |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR