Find Us On Social Media :

Bertahan Dari Serangan Rusia Saja Sudah Kesulitan, Ukraina Ternyata Masih Rencanakan Serangan Gila Ini Untuk Rebut Wilayah yang Dikuasai Rusia Sejak 2014 Ini,

By Afif Khoirul M, Minggu, 19 Juni 2022 | 10:55 WIB

Jembatan Krimea - arteri lalu lintas yang menghubungkan Rusia dan semenanjung Krimea

Intisari-online.com  - Kampanye militer Rusia telah memaksa Ukraina untuk meninggalkan sebagian besar strategi diplomatiknya terhadap Krimea.

Bahkan hampir hanya dapat mengandalkan sarana militer untuk mendapatkan kembali wilayah tersebut, kata perwakilan Presiden Ukraina untuk Krimea, Tamila Tasheva pada (17/6).

Dalam sebuah wawancara dengan saluran TV Ukraina 24, Tasheva mengatakan, "Bagaimanapun, dalam rencana apa pun, tentara akan menjadi yang pertama memasuki wilayah Krimea."

"Pertanyaan tentang Krimea, tentang bagaimana mendapatkan kembali wilayah ini berubah setelah 24 Februari (hari Rusia memulai operasi militer - PV). Bagaimanapun, kita sekarang hampir hanya dapat mengandalkan tentara Ukraina," kata Tasheva.

Pejabat itu menambahkan bahwa "posisi kunci yang jelas" Kiev adalah untuk memastikan merebut kembali "wilayah negara, termasuk Krimea, Donetsk, Lugansk", menurut perbatasan tahun 1991.

Dia mengakui bahwa beberapa mitra Ukraina mendorong Kiev untuk berkompromi, yang menurut Tasheva pemerintah belum siap.

Ketika ditanya apa yang akan terjadi pada warga negara Rusia yang tinggal di Krimea, Tasheva menekankan bahwa dia "tidak berbicara tentang 'pemurnian' tetapi tentang orang-orang yang secara ilegal tinggal di wilayah kami."

Pejabat itu menyatakan bahwa menurut hukum Ukraina dan aturan internasional, orang Rusia yang tiba di Krimea setelah 2014 dapat diusir dari semenanjung.

Baca Juga: Rusia Klaim Bunuh Hampir 2.000 Tentara Bayaran Asing di Ukraina, Sementara 20.000 Tentara Bayaran 'Grup Wagner' Ikut Bertempur

Pernyataan Tasheva muncul sehari setelah Menteri Pertahanan Ukraina Alexey Reznikov mengatakan bahwa Kiev, dengan menggunakan senjata yang dipasok AS, akan "membebaskan" semua tanah yang sudah berada di bawah kendali Rusia, termasuk Krimea.

Reznikov mengatakan kepada CNN bahwa semenanjung Krimea "adalah target strategis untuk Ukraina, karena itu adalah wilayah Ukraina".

"Tapi kami akan melangkah selangkah demi selangkah," tambah Reznikov.