Kisah cinta menyedihkan Xiang dan selirnya Yu Ji terjadi sebelum pertempuran terakhir.
Saat itu, pasukan Xiang Yu dikepung oleh pasukan Liu Bang.
Xiang memilih 800 prajuritnya yang paling berani untuk melawan pasukan Liu yang berjumlah 300.000 orang.
Mengetahui bahwa tidak ada harapan, Xiang memanggil kudanya yang setia.
Xiang meminta kudanya tersebut lari untuk menyelamatkan diri.
Tetapi kuda itu menolak untuk pergi dan menenggelamkan dirinya di Sungai Wujiang setelah Xiang meninggal.
Sebelum kematiannya, Xiang juga mengucapkan selamat tinggal pada selirnya Yu Ji.
Xiang berterima kasih pada Yu untuk semua waktu bahagia mereka bersama.
Menyadari betapa mengerikan situasinya, Yu memohon untuk tinggal dan mati di samping Xiang.
Tanpa peringatan apapun, Yu tiba-tiba merebut pedang Xiang dari sarungnya dan bunuh diri.
Dalam lukisan Zhu Gang, Yu menari dengan dua pedang, matanya penuh dengan keputusasaan dan tekad.
Xiang menunjukkan semangat juang yang tidak berkurang, riasan hitam-putihnya melambangkan keberanian, keterusterangan, dan kesungguhan.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR