Intisari-Online.com - Candi Borobudur tengah mencuri perhatian usai muncul wacana bahwa tiket naik ke atas stupa candi ini bakal dibanderol Rp750 Ribu untuk wisatawan lokal.
Sebagian masyarakat menyayangkan mahalnya harga tiket naik Candi Borobudur tersebut.
Meski begitu, menurut Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero)/InJourney, Dony Oskaria, harga tiket naik Candi Borobudur masih akan dikaji.
Ia menegaskan, penetapan harga tiket naik Rp 750.000 itu baru merupakan usulan yang akan dipertimbangkan dan dikaji pengelola bersama Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud.
Naiknya harga tiket juga diiringi oleh pembatasan jumlah turis, yakni hanya untuk 1.200 orang per hari.
Dony menyebut, faktor konservasi dalam rangka menjaga keberlangsungan candi menjadi fokus utama dalam penetapan jumlah kunjungan yang menaiki candi (carrying capacity) sehingga tidak merusak kondisi peninggalan bersejarah tersebut.
"Untuk membatasi jumlah (orang yang menaiki candi) tersebut salah satu alternatifnya adalah menaikan tarif untuk naik, tetapi bukan tarif untuk masuk ke kawasan borobudur, tarif masuk tetap seperti sekarang," ucap Dony, seperti dikutip kompas.com (5/6/2022).
Candi Borobudur sendiri merupakan salah satu Candi Buddha di Indonesia yang terletak di Magelang, Jawa Tengah.
Diketahui candi ini dibangun pada 824 masehi oleh Raja Samaratungga ketika masa Wangsa Syailendra, dan selesai pada 847 masehi oleh Ratu Prabudawardhani, putri Samaratungga.
Candi Borobudur menjadi salah satu situs bersejarah kebanggaan Indonesia. Candi ini diketahui merupakan salah satu situs warisan budaya dunia UNESCO.
Penetapan Candi Borobudur sebagai salah satu situs warisan budaya dunia oleh UNESCO terjadi pada tahun 1991, atau sudah 31 tahun hingga saat ini.
Tentu bukan tanpa alasan Candi Borobudur diakui sebagai salah satu warisan budaya dunia.
Dikutip dari situs UNESCO, ada beberapa kriteria mengapa Borobudur ditetapkan sebagai situs warisan dunia, yakni:
Kriteria pertama: Kompleks Borobudur merupakan hasil mahakarya arsitektur Buddhis. Karena memadukan stupa, candi, serta gunung dalam bangunannya.
Kriteria kedua: Candi Borobudur merupakan contoh luar biasa untuk seni dan arsitektur di Indonesia, khususnya pada abad ke-8 dan akhir abad ke-9 Masehi.
Kriteria ketiga: Borobudur berhasil menggambarkan konsep Buddhis mencapai Nirwana, yang diperlihatkan lewat bangunan candi.
Jika disimpulkan, ada lima alasan utama mengapa UNESCO menetapkan Borobudur sebagai situs warisan dunia, yakni:
1. Bangunan candi yang sangat unik dengan arsitektur yang luar biasa.
2. Candi Borobudur adalah monumen Buddha terbesar di dunia.
3. Memiliki nilai pendidikan dan keagamaan yang tinggi.
4. Borobudur merupakan hasil mahakarya arsitektur Buddhis, yang berhasil menggambarkan konsep Buddhis mencapai Nirwana.
5.Candi Borobudur merupakan contoh luar biasa untuk seni dan arsitektur di Indonesia.
Adapun tentang bangunan Candi Borobudur, candi ini memiliki ukuran tapak candi yang sangat luas. Ukurannya yakni 123 x 123 meter persegi.
Kemudian tinggi Candi Borobudur adalah 35,40 meter, terdiri dari 504 patung Buddha, 72 stupa terawang, dan 1 stupa induk.
Di dalam Candi Borobudur, terdapat 2.672 panel. Ansambel atau kumpulan reliefnya paling lengkap di dunia dan tidak ada yang menandingi nilai seni dan sejarahnya.
Terdiri atas 10 lantai, setiap tingkatannya memiliki nama dan makna tersendiri, di antaranya Kamadhatu (lantai 2 pada bagian kaki Candi Borobudur atau setingkat di atas undag), Rupadhatu (lantai 3 hingga lantai 7), dan Arupadhatu (lantai 8 hingga lantai 10).
(*)