Intisari-Online.com - Turis dan penduduk di Rusia timur telah diperingatkan tentang uji coba rudal balistik antarbenua minggu depan.
Hal ini membuat negara ini siapmengambil tindakan pencegahan darurat apabilaVladimir Putin bersiap-siap untuk uji coba rudal tersebut.
Pejabat di wilayah Kamchatka memperingatkan: "Kami mengumumkan peluncuran dan penutupan area musim gugur yang akan datang untuk pergerakan orang, peralatan dari semua jenis, penerbangan penerbangan, dan kelompok wisata."
Menurut pengumuman tersebut,peluncuran akan dilakukan antara 6 dan 10 Juni.
“Di zona bahaya jatuhnya bagian yang memisahkan kendaraan peluncuran atau pecahannya, serta dalam keadaan darurat di lapangan, adalah bagian timur, tenggara distrik Tigilsky, barat daya bagian dari distrik Karaginsky dan bagian barat laut dari distrik Ust-Kamchatsky di wilayah Kamchatka.”
Rudal tersebut ditargetkan pada jangkauan pengujian Kura.
Diketahui rudal terakhir yang diujicoba oleh Vladimir Putin adalah Setan IIpada bulan April 2022 lalu.
Dilansir darimirror.co.uk pada Sabtu (4/6/2022), uji cobasenjata hipersonik seberat 208 ton dengan kecepatan15.880 mph itu dilakukan beberapa kali dalam beberapa tahun terakhir.
Pada 20 April, Setan II diluncurkan di tengah api roket besar dari silo bawah tanah di kosmodrom militer Plesetsk di utara Rusia.
Saat itu, Putin mengatakan akan memastikan keamanan Rusia dan membuat orang-orang yang mencoba mengancamnya berpikir dua kali.
Setelah peluncuranitu, sekutu dekat Putin, kepala badan antariksa Rusia RoscosmosDmitry Rogozin, menyoroti kawah sedalam 26 kaki yang dibuat di lokasi uji Kura oleh rudal tanpa hulu ledak nuklir.
"Dengan muatan nuklir, kawah seperti itu di lokasi musuh akan sangat besar, sangat dalam, dan radioaktif," terangDmitry Rogozin.
“Dan bukan hanya satu, tetapi sebanyak rudal nuklir paling kuat di dunia akan dikirimkan ke wilayah musuh yang ganas."
“Kita akan segera memiliki hampir 50 Sarmat seperti itu (julukan rudal Setan II] untuk tugas tempur."
Rudal balistik antarbenua Setan II juga dikenal bernama Sarmat.
Rudal ini mampu membawa 10 atau lebih hulu ledak nuklir dan para ahli menyakini bahwa hulu ledaknya menargetkan beberapa negara musuh Rusia.
Termasuk Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Eropa.