Intisari-Online.com - Orang-orang Israel atau Yahudi merupakan keturunan Abraham atau Ibrahim, yang membangun kepercayaan monoteisme bahwa hanya ada satu Tuhan, pencipta alam semesta.
Bahkan fakta menunjukkan bahwa beberapa orang pintar di dunia telah mewarisi darah Yahudi, salah satunya yakni Albert Einstein.
Abraham, putranya Yitshak (Ishak), dan cucu Yakub disebut sebagai bapa bangsa Israel.
Ya, mungkin Anda sudah sering mendengar gagasan tentang kecerdasan bangsa Yahudi.
Sebagai bangsa yang dikenal cerdas, menurut penelitian seperti yang diwartakan Institute for Ethics and Emerging Technologies, salah satu pendekatan penting untuk pembelajaran orang Yahudi adalah dialektika.
Talmud itu sendiri bukanlah "kode hukum" tetapi sebagai gantinya, ringkasan besar dari argumen.
Orang Yahudi didorong untuk melihat perspektif yang berbeda dari suatu masalah, dan mereka diajarkan untuk mempertanyakan segala sesuatu, termasuk Hukum, logika Rabi, dan sistem kepercayaan seseorang.
Keterampilan analitik dan strategis yang dikembangkan baik dalam dialektika Yahudi maupun pemikiran kritis merupakan komponen penting dari tes IQ, dan itu penting dalam karir hukum, akademik, sains, dan teknik.
Tak dapat dipungkiri, dalam sains pun mereka dapat dikatakan unggul.
Bahkan, ilmuwan Israel mengatakan mereka tidak hanya berhasil menghentikan proses penuaan.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR