Dicari: Integritas

Lily Wibisono

Penulis

Dicari: Integritas
Dicari: Integritas

Intisari-Online.com -Ada berita mengherankan tentang Sam Mendes. Skyfall, film James Bond hasil besutannya menyandang puja-puji: dinilai sebagai film James Bond terbaik; film dengan penghasilan tertinggi dalam sejarah perfilman Inggris; menyabet penghargaan di Inggris. Mendes sendiri mengakui pengerjaan film ke-23 James Bond itu memberinya puncak pengalaman profesional. Akan tetapi ia menolak tawaran menggarap film James Bond berikutnya, karena sedang mempersiapkan pementasan karya klasik Road Dahl, Charlie and the Chocolate Factory, yang membutuhkan konsentrasinya.

Ia mengakui, keputusan menolak tawaran penggarapan James Bond sungguh sulit. Namun tetap dilakukannya karena ia memegang komitmen pada pekerjaan yang sudah di tangannya. Integritasnya tinggi.

Integritas adalah kata sederhana bermakna besar. Dengan satu kata itu, banyak karya besar diciptakan, bangsa-bangsa dibangun, dan negara-negara dibuat makmur. Ada kutipan Warret Buffet, investor paling kesohor di dunia, yang cukup jenaka tapi pas: “Kalau akan merekrut karyawan, carilah tiga kualitas ini: integritas, kecerdasan, dan semangat. Bila calon tidak memiliki yang pertama, maka dua kualitas yang lain (dipastikan) akan membunuh Anda.”

Dengan integritas, tumbuh saling percaya. Rapat berjalan tepat waktu, pekerjaan disetorkan tepat waktu, janji dipegang teguh, sehingga hasil kerja dapat terpenuhi sesuai komitmen. Relasi antaramanusia yang berintegritas adalah relasi yang tidak melelahkan, karena ada saling percaya. Energi tidak terbuang untuk mengatasi kecurigaan, kecemburuan, dll.

Ciputra, penguasaha nasional kita, juga meletakkan integritas sebagai kualitas nomor satu bagi seorang pengusaha, sebelum profesionalisme dan kewirausahaan. “Bagi saya, janji adalah utang yang harus dibayar,” katanya.

Sekarang ketika berbagai versi bentuk penyelewengan merebak di mana-mana dan menjadi santapan berita sehari-hari, jangan berhenti pada rasa kesal yang berakhir dengan umpatan belaka. Saatnya kita mengambil cermin dan memandangi diri: apakah kita sama seperti mereka? Adakah cukup integritas di dalamnya?