Intisari-Online.com - Menarik bahwa berita korupsi dan kriminalitas beberapa pekan belakangan juga menyertakan para pengemudi alias sopir. Ya, bukan hanya tokoh utama, para sopir juga jadi pembawa cerita.
Daryono, sopir pribadi mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar, yang sampai 18/10 ini belum diketahui keberadaannya, adalah saksi kunci karena namanya didaftarkan sebagai pemilik Mercedes Benz S350 yang sebenarnya milik Akil Mochtar.
Statusnya dalam pencarian, meski para penyidik KPK berharap banyak pada keterangan pria yang biasa dipanggil Ade itu.
Logikanya, betapa Ade adalah orang yangsangat dipercaya oleh Akil Mochtar. Kalau STNK mobil mewah saja diatasnamakan dirinya, pasti banyak urusan penting lain yang juga diserahkan Akil.
Pada minggu yang sama, tiga tersangka pelaku pembunuhan terhadap Holly Angelia di sebuah apartemen di Kalibata, Jakarta Selatan, tertangkap.
Salah satunya bernama Surya Hakim, yang setelah polisi mengembangkan kasusnya, diketahui dia pernah menjadi sopirfreelancetersangka otak pembunuhan, Gatot Supiartono.
Berjarak waktu yang belum jauh, di persidangan mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Isaaq juga terungkap fakta bahwa Syahrudin, (mantan) sopir pribadi Achmad Fathanah, teman terdakwa yang juga jadi terdakwa di sidang terpisah, pernah menyaksikan pemberian amplop berisi uang dari Fathanah kepada Luthfi.
Tak diragukan lagi, kedudukan para sopir memang penting, dan bisa menjadi tokoh penting. Baik dalam aktivitasnya membantu mobilitas para atasan maupun menyaksikan sebagian aktivitas mereka.
Tentu saja tidak semua sopir memiliki kapasitas sebagai saksi karena tidak semua atasan percaya segala hal kepada sopirnya. Tapi beberapa kasus korupsi yang melibatkan anggota parlemen ditelusuri KPK dari para pengemudi itu.
Tidak hanya dalam kasus hukum. Dalam peristiwa lain pun ada lakon yang dimainkan para pengemudi. Kesaksian Muhi Biantoro, (mantan) sopir pribadi Kirsdayanti tentang perselingkuhan majikannya itu dengan pemusik Tohpati, tahun 2003 lalu salah satunya.
Bagi para penyidik dan aparat penegak hukum, para sopir bisa menjadi sumber kesaksian.
Bagi wartawaninfotainment, para pengemudi bisa menjadi sumber berita.
Bagi suami atau istri yang curiga akan perselingkuhan pasangannya, para sopir juga bisa menjadi objek pertanyaan.
Sementara bagi atasan, para sopir kadang jadi sasaran kemarahan dan sumpah serapah, dan pada saat berbeda menjadi tumpuan curhat.
Tidak semua sopir bisa menyimpan rahasia majikannya, tapi tidak semua sopir ringan mulut membeberkan kehidupan atasannya.
Tapi mengingat segala perkara bisa ditelusuri dari para pengemudi, sebaiknya para majikan harus lebih menjaga diri.
Tidak semua informasi bisa dibagikan kepada mereka. kecuali kalau yang hidupnya biasa-biasa saja dan tidak berahasia-rahasia.