Hubungannya dengan Israel Tiba-tiba Mesra Setelah Bertahun-tahun Musuhan, Turki Sebut Perbaikan Diplomatik Negaranya dengan Israel akan Membantu Palestina

Tatik Ariyani

Editor

 Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan

Intisari-Online.com -Turki dan Israel memperbaiki hubungan diplomatik yang sempat memburuk beberapa tahun lalu.

Hubungan Turki dan Israel mulai retak setelah operasi militer Israel di Jalur Gaza pada 2008.

Hubungan kedua negara sepenuhnya runtuh pada 2010, ketika pasukan Israel menyerbu sebuah kapal bantuan Turki menuju Jalur Gaza yang diblokade, dalam operasi yang gagal yang merenggut nyawa 10 orang Turki.

Israel dan Turki memuji era baru dalam hubungan keduanya ketika presiden Israel Isaac Herzog bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Ankara pada Maret.

Erdogan tetap menjadi pendukung vokal perjuangan Palestina, tetapi para analis mengatakan dia ingin hubungan yang lebih baik dengan Israel untuk meningkatkan ekonomi Turki yang sedang berjuang, termasuk melalui inisiatif gas bersama.

Bulan lalu, Erdogan menelepon rekannya dari Israel di tengah bentrokan di Al-Aqsa, yang dikenal orang Yahudi sebagai Temple Mount dan situs paling suci dalam Yudaisme.

Pengerahan besar-besaran polisi serta meningkatnya kehadiran orang-orang Yahudi di lokasi tersebut telah secara luas dianggap sebagai "provokasi" oleh orang-orang Palestina dan beberapa negara Muslim.

Menurut Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu pada Rabu (25/5/2022), perbaikan diplomatik Turki dengan Israel akan membantu Palestina.

Dia pun menyuarakan harapan memperdalam bahwa perbaikan hubungan ini dapat menghasilkan manfaat bagi Palestina.

"Kami percaya normalisasi hubungan kami akan berdampak positif pada penyelesaian konflik secara damai," katanya, menambahkan bahwa pencairan diplomatik keduanya dapat "mengatasi ketidaksepakatan kami dengan cara yang lebih konstruktif".

"Turki siap bertanggung jawab untuk melanjutkan upaya menuju dialog (Israel-Palestina)," katanya sebagaimana dilansir dari AFP.

Cavusoglu, bertemu dengan pejabat Palestina di Tepi Barat yang diduduki pada Selasa (24/5/2022), dalam perjalanan pertama diplomat tinggi Ankara ke Israel dalam 15 tahun.

Cavusoglu dan timpalannya dari Israel Yair Lapid menekankan hubungan ekonomi terus tumbuh, meskipun bertahun-tahun perselisihan antara kedua negara.

"Kami tidak akan berpura-pura bahwa hubungan kami belum mengalami pasang surut," kata Lapid sebagaimana dilansir AFP.

"Bahkan di saat ketegangan politik, kerja sama ekonomi antara negara kita terus meningkat."

Setelah bertemu Lapid, Cavusoglu mengunjungi kompleks masjid Al-Aqsa di Yerusalem timur yang dicaplok Israel, situs tersuci ketiga Islam dan tempat bentrokan berulang antara warga Palestina dan polisi Israel selama bulan puasa Ramadhan.

Cavusoglu, terlihat berdoa di masjid Al-Aqsa dan bertemu dengan Azzam al-Khatib, kepala dewan urusan Islam Wakaf Yerusalem, yang mengelola situs tersebut. Kunjungannya berlalu tanpa insiden.

Cavusoglu sebelumnya mengatakan dialog antara Presiden Erdogan dan Herzog membantu "menjaga ketenangan" selama Ramadhan.

Pada pertemuannya dengan Lapid, Cavusoglu mencatat Turki adalah 10 mitra dagang teratas bagi Israel dan tujuan utama bagi wisatawan Israel.

Cavusoglu dan Lapid pada Rabu (25/5/2022) sepakat untuk membentuk proses formal yang akan memungkinkan kapal induk Israel mendarat di Turki dan memperbarui komisi ekonomi bilateral.

Diplomat Turki itu sebelumnya mengunjungi tugu peringatan Holocaust Yerusalem, Yad Vashem.

Selama perjalanan Cavusoglu ke Ramallah pada Selasa (24/5/2022), Turki juga menandatangani sembilan pakta baru dengan Otoritas Palestina, mulai dari pertanian hingga pendidikan dan perdagangan.

Baca Juga: Jadi Satu-satunya Anggota NATO yang Pro Vladimir Putin, 2 Jet Tempur Rusia Ketahuan Terbang di Wilayah Udara Negara NATO Ini, Ternyata Ada Pesan Rahasia di Balik Tindakannya Itu

Artikel Terkait