Intisari-Online.com - Siapa pun yang telah dideteksi kanker oleh dokter, pasti tidak akan percaya dan berusaha menyangkalnya. Perasaan kecewa yang bercampur aduk dengan kesedihan membuat penderita makin terpuruk dengan keadaan tersebut.
Padahal, penderita kanker seharusnya segera mengatasi masalah kanker di dalam tubuhnya. Pasalnya, semakin cepat ditangani, maka kemungkinan untuk menghentikan sel kanker tersebut akan semakin besar.(Baca juga: Pria Tiga Kali Lebih Rentan Terkena Kanker Hati)
Nah, jika hal ini telah terjadi, ada satu hal yang Anda lupakan. Yaitu, kanker selalu ada gejalanya, jadi tidak mungkin kanker datang begitu saja tanpa ada gejala. Apa pun jenis kanker yang Anda alami pasti menimbulkan tanda-tanda pada penderitanya.
Namun, terkadang gejala tersebut diabaikan. Jadi, ketika pasien telah menyadari bahwa kanker tersebut telah ada di dalam dirinya, penyakit tersebut bisa saja telah menyebar ke beberapa bagian tubuhnya. Hal inilah yang bisa berakibat fatal bagi pasien kanker, karena pasien baru mengunjungi dokter ketika kanker sudah di stadium akhir.
Misalnya penyakit pilek. Pasien hanya mengganggap itu flu biasa. Akan tetapi, masalah timbul saat pilek yang diderita tidak kunjung sembuh sampai enam bulan atau setahun. Nah, pengabaian seperti ini yang sering membuat pasien kanker terlambat untuk ditangani.
Oleh karena itu, deteksi dini dan pengenalan gejala atau tanda penyakit apapun, termasuk kanker, sangat dibutuhkan. Jangan pernah menyepelekan gejala sekecil apapun yang nantinya bisa merugikan kita.(Baca juga: Pengobatan Penderita Kanker Prostat)
Bagi Anda yang mempunyai riwayat kanker atau menjadi perokok aktif, lakukan screening untuk mengecek ada tidaknya kanker. Pasalnya, perokok mempunyai risiko yang lebih besar terkena kanker.
Namun, Anda tidak perlu khawatir sebab penderita kanker bisa sembuh jika sudah dideteksi dari awal dan tim medis pun langsung memberikan tindakan bagi pasien.
Pada stadium awal, kemungkinan sel kanker masih dapat dijinakkan lebih besar, sehingga harapan hidup penderita lebih besar daripada pasien yang terdeteksi kanker pada stadium akhir.
Sumber: meetdoctor.com