Intisari-Online.com - Kerajaan Prancis memiliki gundik yang tak terhitung jumlahnya selama berabad-abad, namun ada yang berbeda dari kisahDiane de Poitiers.
Wanita bangsawan abad keenam belas ini bukan hanya pendamping setia raja, tetapi juga mapan dengan haknya sendiri.
Diane lahir pada 9 Januari 1500 dari seorang bangsawan Prancis.
Pada tahun 1515, ketika baru berusia lima belas tahun, ia menikahi Louis de Breze yang berusia39 tahun lebih tua dari Diane.
Mereka memiliki dua putri yang lahir tahun 1518 dan 1521.
Dia memulai karir di istana sebagai dayang RatuClaude dari Prancis, dan setelah Ratu meninggal, dia melayaniLouise dari Savoy (ibu dari Raja) dan kemudianRatu Eleanor dari Austria, juga.
De Breze meninggal pada tahun 1531 dan Dianes akan mengenakan pakaian hitam selama sisa hidupnya.
Sementara itu, Pangeran Francis, Dauphin, dan Pangeran Henry menghabiskan empat tahun di Spanyol sebagai sandera. Francis meninggal sebelum naik takhta.
Hal itu membuat Henry harus mewarisi takhta setelah kematian ayahnya.
Pada tahun 1533, Henry menikah dengan Catherine de Medici dari Italia.
Dan pada tahun 1534, Henry mulai menjalin hubungan dengan Diane sebagai gundiknya yang cerdas.
Catherine juga cerdas, namun pernikahan mereka hanyalah pernikahan politis tanpa dasar cinta.
Henry dan Diane tidak memilikianak selama beberapa tahun.
Bagi Diane memiliki anak-anak adalah hal yang sangat penting, sehingga dia rutin menyeret Henry ke kamar Catherine untuk berhubungan badan.
Diane juga menjadipenasihat tidak resmi untuk Henry untuk seluruh pemerintahannya.
Status Dianediakui secara terbuka, sampai-sampai pejabat dan bangsawan yang berkunjung menyambutnya dengan rasa hormat yang hampir sama seperti Ratu sendiri.
Bahkan Mary, Ratu Skotlandia, menikmati kebersamaan dengan Diane, lebih dari calon ibu mertuanya.
Sayangnya, seperti semua gundik, posisi Diane hanya bergantung pada Henry.
Henry memberi Dianegelar dan properti, termasuk Chateau de Chenonceau di Lembah Loire.
Namun, setelah kematian Henry tahun 1559, Catherine mengganti properti Diane dengan yang lebih rendah.
Diane juga tidak memiliki posisi lagi setelah kematian Henry dan meninggal di istana pada 1566.
Selama Revolusi Prancis, makamnya dibuka, mayatnya dinodai dan dibuang ke kuburan massal.
Dia dimakamkan kembali di makam pada tahun 2010.
(*)