Senjata-Senjata Berbahaya Rusia Ini Mendadak di Pamerkan, Ada Rudal Nuklir yang Bisa Hancurkan Inggris, Prancis, Jerman Dalam Hitungan Menit, Ukraina Ungkap Situasi Ini

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Peluncur rudal balistik Topol M milik Rusia yang diluncurkan Rusia. Pakar menyebut perang Rusia-Ukraina bisa jadi perang nuklir jika AS salah langkah
Peluncur rudal balistik Topol M milik Rusia yang diluncurkan Rusia. Pakar menyebut perang Rusia-Ukraina bisa jadi perang nuklir jika AS salah langkah

Intisari-online.com - Sebuah rudal super yang mampu membawa sejumlah besar hulu ledak nuklir muncul di Lapangan Merah (Moskow).

Menurut 24h.com.vn, Senjata itu muncul pada hari terakhir Rusia menggelar parade militer untuk merayakan Hari Kemenangan (9/5).

Rudal balistik antarbenua RS-24 Yars dengan kemampuan menembus pertahanan udara Barat dan membawa 10 hulu ledak nuklir muncul di Lapangan Merah pada (7/5), Daily Mail melaporkan.

Dalam video yang direkam media Rusia, rudal super RS-24 Yars Rusia diangkut di atas truk beroda 16 dengan pengawasan keamanan yang ketat.

Mengikuti kendaraan yang membawa RS-24 Yars ada peluncur Iskander M jenis rudal yang dijuluki "terminator" Rusia.

RS-24 Yars memiliki berat sekitar 49,6 ton, dapat mencapai target lebih dari 12.000 km dengan kecepatan hingga 24.500 km/jam.

Ini berarti RS-24 Yars dapat terbang ke Inggris, Prancis, Jerman dalam hitungan menit.

Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, untuk memperingati 77 tahun kemenangan dalam Perang Patriotik, ribuan tentara Rusia akan berbaris di Lapangan Merah.

Baca Juga: Putin Akan Kirimkan Peringatan 'Hari Kiamat' ke Barat, Untuk Pertama Kalinya Juga 'Pesawat Kiamat' Pelindung Petinggi Rusia dari Perang Nuklir Ini Akan Unjuk Gigi

Berikutnya adalah kekuatan tank, kendaraan lapis baja, senjata dari semua jenis dan sistem rudal.

77 pesawat militer Rusia, termasuk pesawat Il-80 Doomsday, juga ambil bagian dalam parade tahun ini.

Diantaranya, ada 8 pesawat MiG-29 yang akan terbang di atas Lapangan Merah dalam formasi Z.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa (7/5) adalah kali terakhir Rusia melatih pasukannya sebelum perayaan Hari Kemenangan.

Acara tahunan yang diadakan pada (9/5) di Rusia tahun ini menarik perhatian internasional yang besar dalam konteks konflik Moskow, Kiev yang tegang.

Sekitar 1.200 km dari Lapangan Merah Rusia, pasukan Ukraina di pabrik baja Azovstal (kota Mariupol) masih dikepung.

Penguasaan Mariupol melihat yang dilakukanRusia sebagai kemenangan besar dalam kampanye militer di Ukraina.

Pada (7/5), Republik Donetsk (DPR) yang memproklamirkan diri mengatakan bahwa 50 warga sipil lainnya telah dievakuasi dari pabrik baja Azovstal.

Menurut DPR, sejak (30/5), total 176 warga sipil telah meninggalkan Azovstal, pabrik baja era Soviet dengan struktur terowongan yang kompleks.

Di Kiev, walikota kota, Vitali Klitschko, mendesak orang untuk tinggal di dalam rumah pada (8/5) dan (9/5), karena kekhawatiran bahwa militer Rusia mungkin melancarkan serangan udara.

Acara dengan pertemuan besar di Kiev akan ditunda selama dua hari ini.

"Perhatikan dan ikuti aturan keamanan masa perang. Saya meminta Anda untuk tidak mengabaikan peringatan serangan udara dan bersembunyi di sinyal," katanya,.

"Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan banyak wilayah Ukraina akan menjadi sasaran serangan udara atau penembakan," Klitschko memperingatkan.

Artikel Terkait