Termasuk Menerima Tawanan Perang yang Menyerah dengan Tangan Terbuka, Begini Aksi Heroik Rusia dalam Menghadapi Tawanan Perang Rusia-Ukraina, Beda Banget dengan Tudingan Media Barat!

May N

Penulis

Ukraina mengklaim telah menewaskan dan melukai 4.300 tentara Rusia dan menghancurkan 146 Tank
Ukraina mengklaim telah menewaskan dan melukai 4.300 tentara Rusia dan menghancurkan 146 Tank

Intisari - Online.com -Rusia melalui Komite Investigasinya yang dipimpin oleh Alexander Bastrykin menyelidiki berbagai isu kejahatan perang yang terjadi selama 8 tahun berlangsungnya konflik Rusia-Ukraina sampai sekarang.

Penyelidikannya meliputi penyelidikan terhadap tuduhan penegak hukum Ukraina atas investigasi kriminal terhadap Rusia, tindakan nasionalis Ukraina dan angkatan bersenjatanya, laboratorium biologi rahasia Ukraina, dan tawanan perang Ukraina.

Melansir RT, Bastrykin juga menjelaskan bagaimana Rusia memproses tawanan perang dan jumlahnya sampai saat ini.

Tidak peduli apa yang media Barat dan outlet propaganda katakan, semua orang dapat melihat bahwa pasukan Ukraina lebih memilih untuk menyerah setiap kali mereka mendapatkan kesempatan, ujar Bastrykin.

Mereka mengerti bahwa perlawanan tidak ada gunanya.

Ada lebih dari 2.000 prajurit Ukraina di Rusia sekarang yang menyerah secara sukarela, termasuk lima komandan yang bertanggung jawab atas unit yang memerangi penduduk Donbass.

Penyelidik Komite Investigasi menanyai mereka dan mengumpulkan banyak data tentang kejahatan yang dilakukan oleh rezim Ukraina.

Ada laporan saksi tentang instruktur dari luar negeri, serta warga negara lain yang secara sukarela bertarung sebagai tentara bayaran.

Berdasarkan semua bukti, Komite Investigasi telah meluncurkan investigasi kriminal ke total 75 tentara bayaran yang bertempur dalam konflik ini untuk Ukraina.

Bastrykin menyebut bahwa di antara mereka adalah warga negara Inggris, AS, Norwegia, Kanada, Georgia, dan negara-negara lain.

Misalnya, seorang warga negara Georgia dengan nama Mamulashvili menciptakan apa yang disebut Legiun Nasional Georgia di Ukraina, sebuah kelompok bersenjata yang dia nyatakan sebagai pemimpinnya.

Dia merekrut setidaknya 24 warga Georgia untuk bergabung sebagai tentara bayaran.

Beberapa dari mereka menyerah dan diinterogasi oleh penyidik ​​kami.

Selanjutnya, Bastrykin membahas mengenai isu nasionalisme di Ukraina terutama di Donbass.

Bastrykin mengambil contoh Divisi Relawan Nazi-SS 'Galicia' yang dimuliakan di Ukraina, dan diberikannya gelar Pahlawan Ukraina secara anumerta kepada komandan Nazi Shukhevich, yang berpartisipasi dalam genosida umat Yahudi dan salah satu pihak yang mengatur pembantaian massal warga Polandia di Ukraina.

Ukraina juga membuat Stepan Bandera sebagai Pahlawan Ukraina dan membuat ulang tahunnya ke-100 sebagai libur nasional.

Contoh kedua adalah Ukraina mengadopsi Undang-Undang Fasilitasi Pemfungsian Bahasa Ukraina sebagai Bahasa Negara yang mewajibkan warga negara untuk menggunakan bahasa Ukraina dalam semua kegiatan, kecuali untuk komunikasi sehari-hari dan ritual keagamaan.

Hal itu tentunya bertentangan dengan hukum internasional dan konstitusi Ukraina sendiri.

Tahun ini, mereka memperluas undang-undang ini sehingga sekarang semua media massa di Ukraina hanya dapat diterbitkan dalam bahasa Ukraina.

Selain itu, mereka memalsukan fakta sejarah di buku sekolah sedemikian rupa sehingga pada dasarnya mereka mengajarkan generasi muda untuk membenci Rusia.

Komite Investigasi juga telah melihat tokoh masyarakat di Ukraina menyerukan kepada sesama warga untuk membunuh etnis Rusia melalui media massa begitu sering sehingga pernyataan seperti itu telah menjadi normal baru di sana.

Semua ini memicu kebencian rasial dan xenofobia, melucuti hak-hak etnis minoritas dan mengakibatkan pelanggaran hak asasi manusia secara luas.

Penyiksaan sadis terhadap tawanan perang Rusia oleh neo-Nazi Ukraina tidak memiliki pembenaran, papar Bastrykin.

Juga, ada sejumlah provokasi, termasuk yang terjadi pada 3 April 2022 di Bucha, yang berusaha untuk menggambarkan peristiwa itu sebagai pembantaian penduduk lokal yang diduga dilakukan oleh pasukan Rusia.

Ini juga merupakan contoh mencolok dari ideologi neo-Nazi yang sedang bekerja.

Komite Investigasi Rusia juga sedang menyelidiki insiden Bucha, dan mereka telah mengumpulkan semakin banyak bukti yang mendukung hipotesis bahwa itu adalah bagian dari kampanye kotor oleh Ukraina terhadap pasukan Rusia.

Pentingnya kemerdekaan Donetsk dan Luhansk

Selanjutnya Bastrykin menjelaskan pentingnya kemerdekaan Donetsk dan Luhansk menjadi negara-negara republik.

"Setelah Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk diakui secara resmi, kami mendapat lampu hijau untuk membuat program kerjasama skala penuh. Untuk itu, kami menyiapkan perjanjian kerja sama antar-lembaga terkait yang ditandatangani oleh Komite Investigasi Rusia dan jaksa agung kedua republik.

"Kami bertukar laporan harian dan mendesak, dan berdasarkan laporan ini kami telah meluncurkan penyelidikan kejahatan perang seperti serangan terhadap sasaran sipil setiap hari. Ada penyelidik Rusia yang bekerja di lapangan bekerja sama dengan rekan-rekan mereka di DPR dan LPR untuk mengamankan bukti kejahatan yang dilakukan oleh pasukan Ukraina. Mereka memeriksa TKP, menanyai para saksi, dan sebagainya, dan akhirnya melapor ke Komite Investigasi di Moskow.

"Saya ingin mengatakan bahwa staf Komite Investigasi diperlengkapi dengan sangat baik untuk melakukan semua prosedur yang diperlukan, yang sangat berarti dalam pekerjaan kita. Mereka dapat memproses TKP dan mengamankan bukti sesuai dengan praktik terbaik," paparnya.

Keadilan untuk korban kejahatan perang

Ketika ditanya bagaimana keadilan diberikan untuk kejahatan perang yang dilakukan oleh warga Ukraina yang ditangkap oleh pasukan Rusia, Donetsk maupun Luhansk, Bastrykin menjelaskan bahwa Hukum Humaniter Internasional (IHL) mengharuskan negara untuk menemukan dan menuntut mereka yang bertanggung jawab atas pelanggaran serius terhadap Konvensi Jenewa 1949 dan Protokol Tambahan I dan II tahun 1977 atau yang bertanggung jawab atas kejahatan perang, atau mengekstradisi mereka untuk penuntutan oleh negara lain.

Namun, Ukraina tidak melakukan penyelidikan atas kejahatan yang dilakukan terhadap penduduk sipil Donbass oleh prajurit Ukraina apa pun, yang secara efektif melanggar kewajibannya di bawah IHL.

Pengadilan apa yang akan mengadili kaum nasionalis Ukraina masih menjadi pertanyaan terbuka.

Komite Investigasi sedang mempertimbangkan beberapa pilihan.

Prinsip-prinsip yurisdiksi universal memungkinkan pengadilan nasional untuk mengadili kasus-kasus seperti itu.

Pada saat yang sama, tim Bastrykin juga mendukung gagasan untuk mendirikan pengadilan khusus untuk tujuan ini.

Kuncinya adalah memastikan bahwa pengadilan atau tribunal yang bersangkutan adil dan tidak memihak.

Sumber liputan blogger dan jurnalis warga

Bastrykin menghargai teknologi yang memungkinkan laporan saksi atas tindakan yang memerlukan penyelidikan hukum diunggah secara online dengan cukup cepat, sehingga memberi kesempatan kepada lembaga seperti kami untuk mempertimbangkannya.

Juga benar bahwa semua laporan tersebut harus diverifikasi oleh penyelidik profesional, yang kami lakukan sebagai bagian dari pekerjaan Komite Investigasi.

Komite Investigasi memahami bahwa beberapa media Barat menerbitkan materi semacam ini semata-mata sebagai bagian dari kampanye kotor terhadap Rusia, dan publikasi ini mengandung kebohongan dan informasi yang salah.

Perang informasi sedang dilancarkan melawan Rusia.

Kini, Komite Investigasi berupaya untuk terus memberikan laporan yang jujur ​​tentang peristiwa dan bukti yang mengarah pada kejahatan, dan untuk menjelaskan posisi Rusia.

Ada juga warga Rusia yang menyebarkan informasi yang salah tentang pasukan Rusia di Ukraina.

Sejak akhir Februari, Komite Investigasi telah meluncurkan penyelidikan atas 35 kasus pidana berdasarkan Pasal 207.3 yang ditambahkan ke KUHP Rusia oleh Parlemen untuk memungkinkan mereka menuntut kasus tersebut.

Juga benar beberapa jurnalis Barat memohon untuk berbeda dari sebagian besar rekan-rekan mereka.

Mereka telah mengunjungi Ukraina dan melihat situasi di lapangan dengan mata kepala sendiri, dan mereka melaporkan nasionalisme di Ukraina dan kejahatan yang dilakukan oleh pasukan Ukraina, mengutip keterangan saksi yang diberikan oleh warga sipil setempat tanpa bias.

Baca Juga: Tuding Rusia yang Membantai Warga Bucha dan Lakukan Kejahatan Perang, Investigasi Ini Beberkan Jika Para Pemimpin Komando Ukraina-lah yang Hancurkan Kota-kota di Donbass, Ini Daftarnya

Artikel Terkait