Intisari-online.com - Salah satu pejabat AS paling senior di Kepulauan Solomon mengatakan bahwa perjanjian keamanan antara China dan negara kepulauan Pasifik, Solomon.
Akan memiliki "potensi implikasi keamanan regional" bagi AS dan sekutunya.
Surat kabar The Guardian pada Senin, (25/4) melaporkan bahwa Duta Besar Daniel Kritenbrink, asisten menteri luar negeri AS untuk urusan Asia Timur dan Pasifik.
Dia adalah bagian dari delegasi tingkat tinggi AS yang mengunjungi Kepulauan Solomon pekan lalu.
Kritenbrink mengatakan delegasi AS ke Kepulauan Solomon mengadakan pertemuan 90 menit yang "konstruktif dan jujur" dengan Perdana Menteri Kepulauan Solomon Manasseh Sogavare.
Pihak AS merinci kekhawatiran tentang Kepulauan Solomon yang menandatangani perjanjian keamanan dengan Beijing.
"Kami ingin menjelaskan kepada otoritas Kepulauan Solomon apa yang kami khawatirkan," katanya.
"Perdana Menteri Sogavare mengatakan bahwa, dari sudut pandang Kepulauan Solomon, perjanjian yang ditandatangani kepulauan itu dengan China hanya berdampak domestik," sambungnya.
"Tapi kami membuat jelas bahwa perjanjian keamanan ini memiliki potensi implikasi keamanan regional tidak hanya untuk Washington, tetapi juga untuk sekutu dan mitra kami di kawasan itu," jelas Kritenbrink.
Pada Selasa, (26/4), Kritenbrink menegaskan kembali bahwa AS siap bertindak jika China mendirikan pangkalan militer di Kepulauan Solomon.
"Kami menghormati kedaulatan Kepulauan Solomon, tetapi juga ingin memperjelas bahwa," Kjelas Kritebrink.
Source | : | The Guardian |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR