Melansir Middle East Eye, Selasa (19/4/2022), Erdogan pada hari Selasa mengatakan kepada Herzog, bahwa dia "sangat sedih" tentang orang-orang Palestina yang terluka atau terbunuh di Tepi Barat dan Masjid al-Aqsa selama bulan suci Ramadhan.
Pasukan Israel telah menggerebek Masjid al-Aqsa empat kali selama seminggu terakhir.
Pasukan Israel membersihkan jamaah Palestina untuk memungkinkan masuknya pemukim Israel yang menandai festival Paskah Yahudi.
Lebih dari 170 warga Palestina terluka dalam serangan itu dan ratusan lainnya ditangkap.
Lonjakan serangan mengingatkan kekerasan tahun lalu selama Ramadhan ketika pasukan Israel menyerang al-Aqsa, situs tersuci ketiga dalam Islam.
Pasukan Israel juga mencoba untuk mengusir keluarga Palestina dari lingkungan Yerusalem Timur yang diduduki Sheikh Jarrah untuk memberi jalan bagi pemukim Israel.
Ini memicu protes luas di Tepi Barat yang diduduki dan komunitas Palestina di dalam Israel, memicu operasi militer skala besar Israel di Jalur Gaza yang terkepung pada Mei 2021.
Presiden Erdogan mengatakan di akun Twitter-nya bahwa dia mengatakan kepada Herzog "fakta bahwa Masjid al-Aqsa diserang oleh kelompok-kelompok fanatik setelah sholat subuh kemarin dan sehari sebelumnya ... dan ketegangan di Gaza telah meningkatkan kesedihan kami".
"Pada saat yang sensitif ini, saya ingin menekankan sekali lagi perlunya untuk tidak membiarkan provokasi dan ancaman terhadap status dan spiritualitas Masjid al-Aqsa," tambah Presiden Turki.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR