Merosotnya Moralitas Pangeran China, Padahal Ayahnya Raja yang Hebat 3 Putranya Malah Memiliki Kelainan Seksual, Ada yang Penyuka Sesama Jenis Hingga Doyan Perkosa Saudara Sendiri

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi - Kaisar China dengan 10 ribu selir, Sima Yan, atau Kaisar Wu dari Jin.
Ilustrasi - Kaisar China dengan 10 ribu selir, Sima Yan, atau Kaisar Wu dari Jin.

Intisari-online.com - Kaisar Jing dari Han (memerintah 157 SM – 141 SM) mengkonsolidasikan kontrol kekaisaran Tiongkok.

Dengan menghancurkan bangsawan feodal yang mencoba menjalankan wilayah kekuasaan mereka sebagai wilayah independen de facto.

Secara keseluruhan, pemerintahannya bagus, dan dia memerintah dengan tangan yang ringan.

Dia menurunkan pajak dan mengangkat beban lain dari rakyat jelata, dan membuka jalan bagi Dinasti Han untuk mencapai puncak di bawah penerusnya.

Namun, di rumahnya sendiri, Kaisar Jing membesarkan beberapa monster yang menyimpang secara seksual.

Yang pertama adalah pangeran Tuan, yang mengalami gangguan seksual.

Menjadi seorang pangeran kerajaan ia adalah seorang homoseksual dengan demikian tak bisa menjamin kelangsungan dinasti.

Namun, Pangeran Tuan tidak pernah berhubungan badan dengan istri dan selirnya, digambarkan oleh teks-teks Cina hal ini "melemahkan potensinya".

Tuan menjadi sakit secara fisik setiap kali dia harus mendekati seorang wanita.

Sebagai prria homoseksual, dia memiliki kewajiban untuk menghamili wanitanya dan melanjutkan garis kekaisaran.

Baca Juga: Jor-Joran Utang Ke China Hingga Rp71 Triliun Tapi Tak Sanggup Bayar Hingga Mengaku Bangkrut, Begini Nasib Sri Lanka yang Berada di Ambang Kehancuran

Pangeran Tuan juga memiliki kekasih laki-laki, tetapi kekasihnya adalah biseksual dan juga menyukai para wanita.

Terutama wanita harem pangeran Tuan, yang kebutuhan seksualnya tidak didapatkan dari pangeran.

Ketika Tuan mengetahui bahwa kekasih laki-lakinya juga mencintai wanita haremnya, dia marah dan berakhir menghabisinya,dia mencekik kekasihnya sampai mati dengan tangan kosong.

Saudaranya, Pangeran Chu,juga sama buruknya.

Chu pernah mencambuk salah satu selirnya, lalu secara pribadi memenggal kepalanya.

Dia memiliki selir lain yang disiksa dengan besi panas.

Ketika istrinya menuduh salah satu selirnya berselingkuh dengan seorang seniman, pangeran Chu menyuruh terdakwa dicambuk, lalu mengumpulkan sisa haremnya dan membuat mereka membakarnya dengan jarum panas.

Tak hanya Pangeran Tuan dan Chu, Pangeran Chien juga sama buruknya.

Pangeran Chien adalah monster sadis yang luar biasa.

Tidak seperti saudara laki-lakinya, Pangeran Tuan, yang tidak menyukai para wanita dan merasa muak melihat mereka, pangeran Chien menyukai para wanita.

Tetapi dengan berbagai cara yang menyakitkan, yang merugikan dan merugikan mereka.

Chien melakukan hubungan incest dengan saudara perempuannya sendiri, memperkosa beberapa dari mereka ketika mereka tidak mau menerima tawarannya.

Mengenai selir dan istri di haremnya, Chien pernah mendapat tendangan keras karena menyiksa mereka.

Beberapa wanita harem yang membuatnya tidak senang, ada yang dipaksa duduk telanjang di pohon selama berhari-hari.

Dia juga suka menenggelamkan anak laki-laki dan perempuan di danau istana.

Pangeran Tuan dan Chien bukan satu-satunya yang merosot dalam keluarga itu, dan sumber-sumber Tiongkok kuno menyatakan bahwa beberapa kerabat Kaisar Jing juga sadis yang sakit.

Menurut sumber-sumber kontemporer, anggota laki-laki dari keluarga kekaisaran secara rutin melakukan inses dengan saudara perempuan mereka dan kerabat perempuan lainnya dan tidak terkecuali memperkosa wanita yang sudah menikah yang menarik perhatian mereka.

Artikel Terkait