Dia sempat melakukan perundingan pakta dagang dengan China, tetapi tidak cukup meredakan Perang Dingin.
Chernenko memboikot Olimpiade Musim Panas 1984 dan tidak menghentikan perang di Afghanistan.
Pertengahan 1984, kesehatannya semakin menurun dan wafat bulan Maret 1985.
Mikhail Gorbachev (1985-1991)
Gorbachev menjadi pemimpin Uni Soviet setelah kematian Chernenko.
Kala menjabat, dia terlibat perlombaan mengumpulkan senjata nuklir di luar angkasa dengan Amerika Serikat.
Hal ini merugikan perekonomian Uni Soviet.
Tahun 1987, dia mengakhiri perang Soviet di Afghanistan.
Rezim Gorbachev juga menerapkan kebijakan glasnost dan perestroika, yaitu keterbukaan dan restrukturisasi.
Tahun 1989, Gorbachev mengadakan pemilihan umum yang meminta anggota Partai Komunis mencalonkan diri melawan selain anggota.
Tujuannya guna menerapkan sistem pemilihan lebih demokratis.
Dia turut menghapus peran konstitusional Partai Komunis yang secara tidak sengaja juga mengarah ke bubarnya Uni Soviet.
Fakta tersebut terlepas dari cita-cita Gorbachev mempertahankan negara tersebut.
Tahun 1990, dia berhadapan dengan berbagai kelompok yang menyulut perang dan meminta kemerdekaan.
Seiring tersebut, perekonomian Uni Soviet tersengal-sengal.
Akhir Desember 1991, Uni Soviet pecah.
Gorbachev juga turut mundur dan menyerahkan kekuasaan kepada Boris Yeltsin.
Baca Juga: Inilah Daftar Mantan Pemimpin Uni Soviet, Termasuk yang Bantu Bangun Gelora Bung Karno (I)
KOMENTAR