Tulisan di Yupa ditulis dalam huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta.
Yupa menceritakan mengenai silsilah keluarga Raja Mulawarman.
Kakek Mulawarman adalah Kudungga, dan ayah Mulawarman adalah Aswawarman.
Aswawarman dianggap seperti Dewa Ansuman atau Dewa Surya.
Raja Mulawarman sendiri merupakan pemeluk Hindu penyembah Dewa Siwa yang amat dermawan.
Nama Kudungga sendiri tidak mengikuti pola nama anak dan cucunya, diperkirakan karena ia merupakan penguasa lokal dan barulah pengaruh agama Hindu masuk setelahnya.
Aswawarman juga dikenal sebagai wamsakerta atau pendiri kerajaan.
Salah satu Yupa memberi informasi penting mengenai silsilah Raja Mulawarman.
Aswawarman memiliki tiga anak, tapi Mulawarman-lah yang terkenal.
Hal ini karena Raja Mulawarman merupakan raja terbesar di Kutai, pemeluk agama Hindu-Siwa yang setia.
Tempat sucinya dinamakan Waprakeswara. Ia juga dikenal sebagai raja yang sangat dekat dengan kaum brahmana dan rakyat.
Mulawarman begitu dekat dengan Brahmana sampai ia mengorbankan 20 ribu ekor lembu dan kurban emas untuk kaum Brahmana.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR