Ternyata Ini Alasan Rusia Lakukan Operasi Militer di Ukraina, Tak Jauh Beda dengan Alasan Masyarakat Indonesia Banyak yang Pro-Rusia

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Presiden Jokowi dan Presiden Rusia Vladimir Putin
Presiden Jokowi dan Presiden Rusia Vladimir Putin

Intisari-Online.com -Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, menjelaskan aksi militer Rusia di Ukraina dimaksudkan untuk mengakhiri tatanan dunia yang didominasi Amerika Serikat (AS).

Hal itutak jauh beda denganketidaksukaan sebagian orang Indonesia terhadap AS yang dipendam.

Sebagian besar ketidakpercayaan berasal dari periode setelah 9/11 dan tanggapan Indonesia terhadap 'Perang Melawan Teror' AS di negara mayoritas Muslim itu.

“(Orang Indonesia Pro-Rusia) tidak menyukai dan mempercayai Amerika Serikat," kataYohanes Sulaiman, dosen hubungan internasional Universitas Jenderal Achmad Yani Bandung, sebagaimana diwartakan Kompas.com.

“(Orang Indonesia Pro-Rusia) tidak menyukai dan mempercayai Amerika Serikat."

"Orang-orang melihat AS dulu menyerang Afghanistan dan Irak karena alasan yang dianggap dibuat-buat seperti konspirasi 9/11 dan kurangnya Senjata Pemusnah Massal (digunakan sebagai dalih untuk perang di Irak).”

“Akibatnya mereka mempertanyakan kredibilitas sumber berita, dalam arti media massa AS."

"Banyak yang menyatakan bahwa mereka tidak bisa begitu saja percaya pada berita dari AS tanpa membaca sisi lain – tetapi akar dari ini adalah ketidakpercayaan mereka terhadap AS secara umum.”

SurveiPew Research Centerdi Washington, DC, menunjukkan sikap skeptis yang lebih besar terhadap AS di Indonesia dibandingkan dengan banyak negara lain di Asia Pasifik.

"Washington telah mencari supremasi dengan memberlakukan aturan ad-hoc dan melanggar hukum internasional," kataSergey Lavrovdalam sebuah wawancara yang disiarkan oleh televisi Rusia pada Senin (11/4/2022).

Dia mengacu pada upaya Amerika Serikat untuk memaksakan apa yang disebut mereka sebagai "tatanan internasional berbasis aturan" yang telah mendapat perlawanan keras dari Moskwa dan China.

"Operasi militer khusus kami dimaksudkan untuk mengakhiri ekspansi (NATO) yang tak tahu malu dan dorongan tak tahu malu menuju dominasi penuh oleh AS dan rakyat Baratnya di panggung dunia," kata Lavrov kepada saluran berita Rossiya 24, dilansir dari Russia Today (RT).

“Dominasi ini dibangun di atas pelanggaran berat hukum internasional dan di bawah beberapa aturan, yang sekarang sangat mereka sukai dan yang mereka buat berdasarkan kasus per kasus,” tambah dia.

Menurut Lavrov, Rusia termasuk di antara negara-negara yang tidak akan tunduk pada kehendak AS.

"Rusia hanya akan menjadi bagian dari komunitas internasional yang setara dan tidak akan membiarkan negara-negara Barat mengabaikan masalah keamanan (Rusia) yang sah," ungkap dia.

Baca Juga: Bagaikan Jasad yang Tinggal Tulang Belulang, Monster Topan Era Uni Soviet Ini Dibangunkan Kembali dari Kematian dan Jadi Senjata Mematikan Era Modern Ini

(*)

Artikel Terkait