Senjata yang Ngebet Diselundupkannya Luluh Lantak Dihantam Rudal Hipersonik Rusia, AS Justru Bakal Semringah Setengah Mati, Kok Bisa?

Ade S

Editor

S-300 Rusia. (Ilustrasi) Jadi Salah Satu Militer Paling Kuat di Dunia, Ini 11 Sistem Senjata Paling Kuat di Militer Rusia
S-300 Rusia. (Ilustrasi) Jadi Salah Satu Militer Paling Kuat di Dunia, Ini 11 Sistem Senjata Paling Kuat di Militer Rusia

Intisari-Online.com -Beberapa senjata buatan Uni Soviet yang telah diselundupkan ke Ukraina telah diluluhlantakkan oleh rudal hipersonik Rusia.

Senjata yang dimaksud adalah sistem pertahanan udara S-300 yang memiliki kemampuan sangat canggih.

Bahkan AS pun mengakui kecanggihannya sampai-sampai meminta segala upaya para sekutunya untuk dapat mengirimkannya ke Ukraina.

Rudal anti-pesawat tersebut pun akhirnya, melalui segala macam upaya, akhirnya mampusampai ke tangan militer Ukraina.

Namun, Rusia ternyata telah mendeteksi pengiriman termasuk keberadaan alat buatannya sendiri tersebut.

Mereka pun bergerak cepat dengan mengerahkan salah satu senjata tercanggihnya, rudal hipersonik Kalibr, pada Minggu (10/4/2022).

Bahkan, menurut klaim Rusia seperti dilansir Russian Today (RT), dalam serangan tersebut, terdapat lebih dari 20 orang tentara Ukraina yang turut menjadi korban.

Lalu, bagaimana dengan AS setelah mengetahui senjata yang setengah mati dikirimkannya malah dihancurkan oleh Rusia?

Meski belum ada pernyataan resmi, namun muncul dugaan bahwa AS justru bakal senang mendengar kabal tersebut.

Kok bisa? Simak penjelasannya berikut ini.

Sebelumnya, AS melalui Departemen Luar Negeri mengaku mengindentifikasi negara mana saja yang memiliki akses ke S-300.

S-300 menjadi bagian dari persenjataan warisan anggota NATO dari masa lalu Uni Soviet.

Dalam laporan yang disiarkan olehSputnik, Selasa (15/3/2022), S-300 masuk dalam daftar utama 'paket' persenjataan yang dikirim AS untuk Ukraina.

Seiring waktu, salah satu sekutu AS, yaitu Slovakia akhirnya mengakui dirinya memiliki S-300.

Meski hanya satu, mereka pun dengan cepat segera mengirimkan sistem rudal permukaan-ke-udara tersebut ke Kiev.

Hanya saja, Rusia yang nampaknya ogah dipermalukan oleh senjata buatannya sendiri, buru-buru memburu senjata tersebut.

Mereka pun langsung mengirimkan rudal hipersonik Kalibr pada Minggu (10/4/2022).

“Rudal Kalibr yang diluncurkan dari laut dengan presisi tinggi telah berhasil menghancurkan peralatan divisi rudal anti-pesawat S-300 yang telah dikirim ke rezim Kyiv oleh negara-negara Eropa,” kata Kementerian Pertahanan Rusia, dilansir dari Reuters.

Bukan hanya satu, Rusia mengklaim berhasil menghancurkan senjata buatannya tersebut sebanyak empat peluncur.

Hanya saja, meski Rusia begitu bangga dengan keberhasilannya dan Ukraina kehilangan senjata andalannya, AS justru diduga malah bakal merasa bahagia.

Maklum, AS sedari dulu ingin menyingkirkan S-300 dan segala sistem pertahanan rudal agar produknya sendiri laris di pasar.

Produk yang dimaksud adalah sistem rudal Patriot yang memiliki fungsi sama persis dengan S-300.

Lihat saja bagaimana AS buru-buru mengirimkan sistem rudal Patriot ke Slovakia tak lama setelah negara tersebut mengirim S-300 ke Ukraina.

Ah, lagi-lagi urusan bisnis senjata.

Baca Juga: Hanya Berjarak Kurang 6 Jam dari Kantor Pusat NATO, Negara Sekutu Rusia Ini Tiba-tiba Dikirimi Senjata Supercanggih China, Sampai Pecahkan Rekor Khusus

Artikel Terkait