Intisari - Online.com -Armada berisi 6 pesawat kargo Y-20 dari Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) dilaporkan muncul di Serbia pada Sabtu kemarin.
Pengamat mengatakan pada hari Minggu jika hal ini bisa jadi operasi luar negeri terbesar oleh pesawat transportasi besar yang dikembangkan secara lokal di China.
Hal ini juga menunjukkan kemampuan transportasi strategis negara tersebut.
Melansir Global Times, situs berita AS thedrive.com melaporkan Sabtu (9/4/2022) lalu bahwa enam pesawat Y-20 pertama terlihat menuju barat di wilayah udara Turki Jumat dini hari, dan kemudian warga lokal memotret Y-20 yang diperkirakan mendarat di Bandara Nikola Tesla di Belgrade, Serbia.
Pesawat itu kemudian terbang di atas Selat Bosphorus di Turki lagi menuju China.
China sejauh ini tidak membuat sebuah pengumuman resmi mengenai misi itu, tapi melansir Global Times, Y-20 itu memang melaksanakan penerbangan tersebut.
Enam pesawat angkut besar Y-20 dapat menandai operasi luar negeri yang belum pernah terjadi sebelumnya, kata pengamat militer China.
Ini adalah sebuah catatan baru bahwa misi luar negeri melibatkan enam Y-20, dan juga sangat jarang melihat sebanyak itu Y-20 dikirimkan dalam satu waktu, ujar Fu Qianshao, pakar aviasi militer China kepada Global Times.
Misi ini merefleksikan perkembangan signifikan di kemampuan transportasi strategis jarak jauh Angkatan Udara PLA, dan juga dukungan logistik pesawat transportasi besar dan kemampuan pemeliharaan di penerbangan antar benua, ujar Fu.
Lebih sulit untuk mengatur armada besar yang menampilkan enam Y-20 dibandingkan dengan hanya satu atau dua pesawat, Song Zhongping, pakar militer China dan komentator TV, mengatakan kepada Global Times pada hari Minggu.
China telah menggunakan Y-20 untuk beberapa misi ke Eropa di masa lalu. Misalnya, PLA menggunakan Y-20 untuk membawa 105 anggota pengawal kehormatan PLA untuk bergabung dengan parade Hari Kemenangan Rusia yang diadakan di Moskow pada Juni 2020.
Tidak seperti hanya terbang ke Rusia, Y-20 perlu terbang melalui beberapa negara lain untuk mencapai Serbia dari China, sehingga China harus banyak berkoordinasi dan berkomunikasi dengan negara-negara tersebut dan mendapatkan otorisasi mereka untuk mewujudkan penerbangan tersebut, kata Song.
Misi Y-20 ke Serbia masih belum diketahui, dengan thedrive.com berspekulasi bahwa pesawat tersebut dapat mengirimkan FK-3, versi ekspor sistem rudal permukaan-ke-udara HQ-22 China, ke Serbia.
Analis mengatakan kepada Global Times bahwa kargo harus besar dan berat untuk membutuhkan sebanyak enam Y-20.
Namun perlu diingat juga bahwa Serbia memiliki jarak sangat dekat dengan markas NATO di Belgia.
Jarak kedua negara ini hanya 1392,1 km dan dari Serbia bisa menuju Belgia hanya dalam waktu kurang dari 6 jam saja.