Pantas Saja Rusia Makin Brutal Bombardir di Ukraina, Rupanya Jenderal Rusia yang Dijuluki 'Penjegal Suriah' Ini Dipilih Langsung oleh Vladimir Putin Untuk Memimpin Pasukan Rusia

Mentari DP

Editor

Sikap Presiden Rusia Vladimir Putin dalam perang Rusia dan Ukraina.
Sikap Presiden Rusia Vladimir Putin dalam perang Rusia dan Ukraina.

Intisari-Online.com - Presiden RusiaVladimir Putin adalah sosok yang menyatakan perang Rusia dan Ukraina dimulai.

Dan hanya Presiden RusiaVladimir Putin disebut satu-satunya orang Rusia yang bisa menghentikanperang Rusia dan Ukraina.

Namun sepertinya berhentinyakapan perang berhenti masih belum jelas.

Malahan Putin dilaporkan siapmelancarkan lebih banyak 'kebrutalan' di Ukraina.

Dilansir dariexpress.co.uk pada Senin (11/4/2022),Vladimir Putin diyakini telah memanggil Jenderal Alexander Dvorknikov untuk memimpin pasukan Rusia saat mereka berusaha memperkuat posisi mereka di Ukraina timur.

Dvorknikov dikenal membangun reputasi "kebrutalan" yang intens selama tugasnya di Suriah.

Di mana ia mendapatkan julukan "Penjagal Suriah".

Ini karena dia melakukan serangan berulang-ulang terhadap penduduk setempat.

Sementara baru-baru ini, jenderal Rusia itu diyakini telah membuat jejaknya dalamperang Ukraina dengan diduga mendalangi serangan rudal di stasiun kereta Kramatorsk yang menewaskan 52 orang.

Reporter CNN Jack Tapper mengatakan: "CNN telah mengetahui bahwa Putin telah menunjuk seorang komandan militer baru untuk mengawasi serangan dan invasi Rusia ini ke Ukraina."

"Dia adalah Jenderal Alexander Dvornikov."

"Dvornikov dikenal karena kebrutalannya saat memimpin intervensi Rusia di Suriah."

Pernyataan itu dibenarkanPenasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) Jake Sullivan.

Sebab saat ini memang lebih banyak serangan terhadap warga sipil Ukraina.

Dan kemungkinan Dvornikovsudahbertanggung jawab dalam upaya Rusia untuk mengamankan beberapa tujuan awalnya.

Dvornikov adalah jenderal Rusia terbaru yang dikerahkan ke front Ukraina setelah rekan-rekannya sebelumnya gagal membuat kemajuan signifikan terhadap Kyiv.

Perlawanan sipil dan militer yang kuat dari Ukraina memaksa Angkatan Darat Rusia untuk mundur dari utara dan bergerak menuju daerah Donbas, Luhansk, dan Donetsk, di mana Moskow dapat mengandalkan setidaknya beberapa dukungan sipil.

Moskow telah gagal merebut kota-kota besar sejak invasi pada 24 Februari 2022.

Tetapi para pejabat Kyiv sekarang mengklaim Rusia sedang mengumpulkan pasukannya di timur untuk serangan besar dan telah mendesak orang-orang untuk melarikan diri.

Kementerian pertahanan Inggris memperkirakan Putin sedang berusaha membangun koridor darat dari Krimea, yang dicaploknya pada 2014, dan wilayah Donbas timur, yang sebagian dikuasai oleh separatis yang didukung Moskow.

Dalam pengarahan intelijen terbaru, Kementerian Pertahanan mengatakan angkatan bersenjata Rusia juga mencari untuk memperkuat jumlah pasukan dengan personel yang diberhentikan dari dinas militer sejak 2012.

Gambar satelit yang dirilis oleh perusahaan swasta AS Maxar tertanggal 8 April menunjukkan kendaraan lapis baja dan truk dalam konvoi militer bergerak ke selatan menuju Donbas melalui sebuah kota sekitar 62 mil timur Kharkiv.

Baca Juga: Sempat Ogah Ikut Campur Perang Rusia-Ukraina, MendadakNATO KirimPasukan Militernyake Wilayah Sengketa Ini Untuk Bantu Ukraina, Perang Jilid 2 Dimulai?

Artikel Terkait