Intisari-Online.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mengungkapkan bahwa seorang pemimpin negara anggota Uni Eropa (UE) mempertanyakan versi Kiev tentang peristiwa seputar pembunuhan Bucha.
Bahkan kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, mereka meminta bukti bahwa kekejaman itu tidak dipentaskan.
Berbicara kepada surat kabar Jerman Bild pada hari Jumat lalu, Zelensky menggambarkan bagaimana seorang politisi Uni Eropa terkemuka meminta bukti yang membuktikan bahwa pembantaian Bucha tidak direkayasa.
Pernyataan itu muncul setelah jurnalis Bild bertanya apa hal terburuk yang dia dengar dalam beberapa hari terakhir.
Ketika pewawancara menyelidiki lebih lanjut, menanyakan apakah itu kepala negara dari negara Uni Eropa, Zelensky menjawab ya.
Meskipun dia menolak menyebutkan nama pejabat tersebut.
Dilansir dari rt.com pada Senin (11/4/2022), Ukraina mengklaim pasukan Rusia melakukan kekejaman terhadap warga sipil di kota Bucha, barat laut Kiev, sebelum mundur pada pekan lalu.
Namun Rusia telah menolak tuduhan itu dan mengklaim Kiev memanipulasi bukti dalam apa yang disebutnya sebagai “provokasi".
Selain membahas peristiwa pembantaian Bucha, Zelensky juga mengomentari dukungan Berlin untuk Kiev.
Presiden Ukraina itu mengaku menyesali kurangnya antusiasme Jerman untuk sanksi yang lebih keras terhadap Rusia.
“Beberapa negara dan Jerman termasuk di antara mereka, menentang embargo minyak dan gas,” kata Zelensky.
Meskipun dia sebenarnya puas bahwa putaran kelima sanksi Uni Eropa mengandung embargo batu bara dan kayu.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR