Karena dia sudah tahu betapa Kaisar mencintai Wan, dia berperilaku cukup rendah hati dan patuh kepada Wan.
Setelah itu, Wan berhasil menjadi ratu yang dihormati dan dikenal ratu sejati di istana kerajaan.
Baca Juga: Apa Saja Peran Indonesia di ASEAN? Termasuk Salah Satu Pendiri Organisasi Ini
Ketika dia berusia 19 tahun, Wan melahirkan bayi laki-laki pertamanya, tetapi anak laki-laki ini meninggal beberapa bulan kemudian.
Sementara ketika selir kekaisaran lainnya memiliki putra kedua kaisar, anak itu meninggal hanya beberapa bulan setelah dicalonkan sebagai putra mahkota.
Setelah itu, tidak ada yang melahirkan bayi bagi kaisar, sampai dia berusia 29 tahun dan seorang putra 'rahasia' dari luar istana muncul.
Secara kebetulan, setelah bocah itu muncul, kaisar memiliki 17 anak dalam 11 tahun terakhirnya.
Dikisahkan, setelah kehadiran putra mahkota, Wan masih berusaha menggantikannya tetapi gagal. Kemudian dia 'menyerah' dan berhenti mempengaruhi politik.
Selir Wan sendiri menghabiskan sisa hidupnya dengan damai di istana kerajaan sampai dia meninggal ketika dia berusia 57 tahun.
Tidak ada bukti nyata yang menunjukkan bahwa Wan melakukan pembunuhan itu, tetapi dalam beberapa novel sejarah, dia digambarkan sebagai permaisuri yang cemburu, jahat, mewah, dan kuat.
Sementara mendengar kematian Wan, Kaisar Chenghua menjadi sangat sedih dan sakit, bahkan memberi tahu orang lain bahwa dia akan segera meninggalkan dunia. Beberapa bulan kemudian, dia benar-benar meninggal dunia.
(*)
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR