Intisari-Online.com - Tak hanya meningkatkan karier, mengambil cuti juga dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan, baik fisik maupun mental. Nah, berikut ini adalah manfaat kesehatan dari mengambil cuti.
Laporan Bussinessweek pada 2007 yang dimuat dalam laman Theatlantic.com, mengungkapkan, mengambil cuti atau liburan dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan mental. Sebaliknya, tidak mengambil cuti dapat meningkat rasa bersalah pada diri sendiri dan kebencian terhadap pekerjaan maupun rekan kerja.
Penelitian yang dimuat dalam Journal of Happiness Studies di Radbound University, Belanda juga mengungkapkan, mengambil cuti lebih dari dua minggu merasa lebih sehat, terhindar dari ketegangan, lebih semangat, dan memiliki tingkat kepuasan hidup yang lebih tinggi.
Sebuah studi yang dirilis oleh American Psychological Association pada 2011, menyimpulkan, mengambil cuti atau libur bekerja dapat membantu seseorang mengurangi stres. Hal ini karena mereka terlepas dari kegiatan dan lingkungan yang cenderung menjadi sumber stres.
Dari sisi kesehatan, kita bisa menyimak hasil penelitian National Institutes of Health’s Heart, Lung, and Blood Institute meneliti hubungan mengambil cuti dengan kesehatan jantung. Penelitian yang dilakukan terhadap 12.000 pria selama sembilan tahun itu, mengungkapkan, pria yang tidak pernah mengambil cuti tahunan berisiko 32% meninggal karena penyakit jantung.
Penelitian serupa juga dilakukan oleh Framingham Heart, yang meneliti efek negatif dari tidak mengambil cuti terhadap kesehatan jantung. Penelitian yang dilakukan selama 20 tahun itu menemukan, wanita yang hanya mengambil cuti sekali dalam berisiko delapan kali lebih rentan terkena penyakit jantung koroner atau serangan jantung dibandingkan dengan wanita yang mengambil cuti setidaknya dua kali dalam setahun.
(Majalah Intisari edisi September 2016)