Intisari-Online.com – Dalam sebuah ilustrasi balok kayu, digambarkan seorang pejuang Jepang Kuno menantang Tamamo-no-mae, seekor rubah berekor sembilan yang menyamar sebagai seorang wanita yang mencoba membunuh kaisar.
Legenda menyebutkan ‘batu pembunuh’ itu baru-baru ini terbelah dua, mengandung semangat dendamnya.
Sebuah batu retak di kota kecil Nasu, yang terletak di Prefektur Tochigi Jepang, menarik banyak perhatian, lapor Justin McCurry untuk Guardian.
Berita tersebut menyebar ke seluruh media sosial Jepang, bahwa sebuah batu terkenal yang dikabarkan berisi ‘setan’ telah terbelah menjadi dua.
Menurut cerita rakyat setempat, batu vulkanik yang disebut Sessho-seki (berarti ‘batu pembunuh’) ini berisi roh jahat Tamamo-no-Mae, rubah berekor sembilan yang berwujud wanita cantik.
Dia terlibat dalam plot untuk menggulingkan Kaisar Toba, yang memerintah dari tahun 1107 hingga 1123, melansir Guardian.
Tetapi, seorang prajurit bernama Miura-nosuke mengetahui rencana itu, lalu membunuhnya sebelum roh jahat itu bisa mengeksekusinya.
Setelah kematiannya, arwah Tamamo-no-Mae yang melarikan diri terperangkap di dalam bongkahan batu vulkanik.
Menurut mitos, batu itu akan membunuh siapa saja yang menyentuhnya, melansir Newsweek.
Menurut Guardian, batu itu menjadi tengara sejarah pada tahun 1957, dan dirujuk dalam beberapa karya terkenal Jepang termasuk penyair Zen Matsuo Basho’s dalam The Narrow Road to the Deep North, sebuah drama, novel, dan film anime.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR