Selama krisis presiden 2019, AS menargetkan perusahaan minyak dan gas alam milik negara Venezuela PDVSA dengan sanksi lebih lanjut.
Langkah itu dipandang sebagai upaya untuk menekan Presiden petahana Nicolas Maduro untuk mengundurkan diri demi penantangnya Juam Guaido.
Palast menuduh Barat munafik sehubungan dengan posisinya saat ini terhadap Venezuela.
Dia berkata: "Alasan yang saya dengar dari Partai Republik dan Demokrat adalah bahwa Venezuela bukan negara demokratis."
"Apakah mereka berbeda dengan Arab Saudi, Kazakhstan, Qatar, dan Rusia?"
“Sangat menarik bagi saya bahwa Uni Eropa memblokade minyak dari Venezuela, tetapi terus mengambil minyak dari Rusia.”
Dia menyimpulkan: "Akhiri embargo Venezuela dan kapal tanker penuh LNG (Gas Alam Cair) dari negara Amerika Selatan dapat memotong tali pipa Putin dari sekitar leher Eropa."
Saat ini, UE menghabiskan sebanyak 1 miliar Dollar AS per hari untuk membayar batu bara, gas, dan minyak yang diimpor dari Rusia.
Salah satu pelanggan energi terbesar Rusia di Eropa adalah Jerman.
Jerman menerima 55 persen gas alamnya, 52 persen batu baranya, dan 34 persen minyak mineralnya dari Rusia.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR