Intisari-online.com - Ketika pasukan Rusia terus menyerang kota-kota utama Ukraina, dunia khawatir tentang kemungkinan perang berubah menjadi Perang Dunia 3 dengan akibat perang nuklir.
Perdana Menteri Inggris Borris Johnson mengatakan, bahwa Vladimir Putin terus mengobarkan peperangan.
Melansir Daily Star, PM mengecam Vladimir Putin ketika Downing Street mengklaim "tindakan mengerikan" dilakukan hampir setiap jam karena pusat populasi menjadi sasaran.
Pada Rabu (2/3/22), pejabat Rusia akhirnya mengumumkan bahwa 498 tentara mereka tewas sejak mereka menyerang Ukraina pekan lalu dengan jumlah orang yang terluka mencapai 1.597.
Para pemimpin mengatakan, tidak seperti Rusia yang brutal, mereka tidak berperang dengan "anak-anak tawanan" ketika gambar-gambar tentara muda menangis muncul.
Tawanan perang tertangkap kamera sambil menangis, mengatakan "kami tidak menginginkan perang ini" dan mengklaim bahwa mereka diperintahkan untuk turun oleh para komandan, lapor The Mirror.
Meskipun masih tidak mungkin bahwa perang nuklir akan dimulai, menteri luar negeri Rusia Sergei Lavrov mengirimkan ancaman mengerikan bahwa Perang Dunia Ketiga akan dimulai jika senjata nuklir diluncurkan.
Karena doktrin militer tentang Kehancuran Bersama, perang nuklir skala penuh berarti kehancuran total kedua belah pihak.
Hal ini yang akan membuat perang nuklir sia-sia.
Namun, itu bisa saja terjadi jika terjadi salah perhitungan, dengan keputusan pemimpin yang ceroboh.
Source | : | Daily Star |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR