Saat itulah Dong Baoluo datang ke istana bermain musik untuk Kaisar dan Permaisuri kerajaan, juga untuk pertama kalinya ia dan Wu Zetian melihat satu sama lain.
Melihat permainan musik Dong Baolui, Kaisar Gaozong tersenyum, sementara Permaisuri Wu tidak bisa berkata apa-apa oleh lagu Dong Baoluo "The Ambush from all Sides".
Tampaknya belum terjadi apa-apa di antara Wu Zetian dan sang musisi, tetapi keesokan harinya setelah Baoluo kembali ke rumahnya, seorang pelayan Kaisar datang ke perkebunan Dong.
Pelayan itu memanggil Baoluo untuk mempelajari pipa di istana dengan pemain terhebat di Tiongkok.
Permintaan itu mengejutkan, terutama bagi Dong Guangli, ayah Dong Baolui, karena tidak dibuat oleh Kaisar, tetapi oleh Permaisuri Wu.
Selama bulan-bulan berikutnya, Baoluo berlatih terus-menerus dan memperhatikan, dari sudut matanya, Permaisuri mengawasinya dengan senyumnya.
Baoluo dengan cepat menyadari bahwa Kaisar Gaozong tidak membuat banyak keputusan, dan bahwa Permaisuri sendiri yang memberi perintah.
Pada pertemuan pertama tak ada sepatah kata yang diucapkan baoluo. Sementara pertemuan terus berlanjut, suatu hari sang permaisuri menyentuh tangan pemuda itu untuk pertama kalinya.
Pertemuan berlanjut dan mereka merasa semakin nyaman satu sama lain, sampai suatu malam, dia meminta dia untuk berjalan-jalan dengannya.
Dia membawanya melalui istana, tak terlihat oleh siapa pun. Mereka mencapai sebuah pintu, dan dia menyuruhnya untuk membukanya.
Di dalam pintu ada kamar tidur paling mewah yang pernah dilihatnya. Dia meraih tangannya dan menariknya ke tempat tidur mewah. Tak satu pun dari mereka terdengar sampai keesokan paginya.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR