Intisari-online.com -Belakangan ini aktivitas militer Rusia kembali terungkap.
Menurut sebuah laporan mengatakan, bahwa Rusia telah mengelurkan pesawat berkemampuan nuklirnya menuju negara Eropa.
Pesawat tersebut diketahui telah dikerahkan, berada di dekat Ukraina, meski tujuan aslinya belum terungkap.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa dua pembom jarak jauh berkemampuan nuklir Tu-22M3.
melakukan interaksi dengan pasukan pertahanan udara Belarusia selama misi empat jam tersebut.
Dalam beberapa bulan terakhir, Rusia telah berulang kali menerbangkan pesawat pengebom jarak jauh.
Berkemampuan nuklir di atas Belarusia, sebuah negara yang berbatasan dengan Ukraina dan anggota Polandia, Lituania dan Latvia.
Penerbangan terakhir terjadi dalam konteks Rusia mengirim pasukan dari Siberia dan Timur Jauh ke Belarusiauntuk berpartisipasi dalam latihan bersama.
Pengerahan pasukan Rusia ke Belarusia telah menimbulkan kekhawatiran di Barat bahwa Moskow dapat memasuki Ukraina dari utara.
Ibukota Ukraina, Kiev, hanya berjarak sekitar 75 km dari perbatasan dengan Belarusia.
Sebelumnya, Moskow telah berulang kali membantah tuduhan dari AS bahwa "Rusia merencanakan serangan ke Ukraina".
Sebaliknya, Moskow menekankan bahwa peningkatan aktivitas militer NATO di dekat perbatasan Rusia serta dukungan untuk Ukraina merupakan ancaman bagi keamanan nasional Rusia.
Dalam upaya untuk mengurangi ketegangan, Rusia telah mengirim dua proposal keamanan ke AS dan NATO.
Lalu meminta NATO untuk tidak mempertimbangkan untuk memasukkan Ukraina ke dalam blok tersebut.
Namun, proposal Rusia ini tidak diterima oleh NATO.