Sepuluh hari kemudian, kondisi Tongzhi memburuk, anggota tubuhnya tidak kuat lagi, seluruh tubuhnya lunak, demamnya tinggi, dan tubuhnya muncul banyak bintik-bintik merah.
Kaisar memiliki gejala yang lebih parah seperti mual, pusing, demam tinggi, tremor dan delirium.
Janda Permaisuri Cixi adalah salah satu yang pertama berpikir bahwa kaisar menderita cacar.
Tapi catatan ini hanya informasi sepihak di pengadilan. Orang-orang di China pada waktu itu dikabarkan bahwa Tongzhi menderita penyakit sipilis, menurut Qulishi.
Ada dua aliran pendapat untuk menjelaskan misteri ini, satu mengatakan bahwa Kaisar Tongzhi meninggal karena cacar.
Lainnya, mengatakan sifilis yang disebabkan oleh kaisar yang melakukan hubungan seks bebas dengan pelacur.
Dokumen gabungan dari Dinasti Qing, yang ditulis tentang Kaisar Tongzhi setiap malam meninggalkan istana untuk pergi keluar dan bersenang-senang, sering pergi ke gedung hijau, rumah bordil.
Terkadang, karena sibuk bermain hingga larut malam, Tongzhi bahkan tidak sempat mengatur pasang surut pagi.
Ada anekdot bahwa, setiap malam di Tongzhi, sering turun hujan dengan tidak kurang dari 4 pelacur.
Dibalik keceriaan Tongzhi yang tak terpuaskan adalah konflik dengan ibunya, Permaisuri Cixi, dalam memilih istri.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR