Sejauh menyangkut Kepulauan Melayu, Chola hanya tertarik pada perdagangan dan kegiatan maritim.
Mereka menginginkan perdagangan yang bebas dan adil, bukan dengan pembatasan.
Segera setelah itu Chola terlibat dalam perdagangan dan perdagangan di Asia Tenggara, tetapi masalah maritim muncul dengan Kerajaan Sriwijaya.
Kerajaan Sriwijaya dominan yang menguasai jalur laut dan wilayah daratan di Sumatera, Pantai Barat Semenanjung Malaya dan sejauh pantai Thailand Selatan.
Kerajaan Sriwijaya adalah bawahan Tiongkok di bawah Dinasti Sung.
Kemudian China adalah kekuatan yang harus diperhitungkan terutama di lautan Asia Tenggara.
Baca Juga: Alasan Mengapa Kerajaan Sriwijaya Disebut sebagai Kerajaan Maritim
Kerajaan Sriwijaya mengakui status China dengan memberikan status unggulan sebagai kekuatan maritim.
Untuk menyenangkan China, Kerajaan Sriwijaya menurunkan status kekuatan baru India di bawah Chola.
Hanya masalah waktu sebelum praktik perdagangan yang tidak adil dikenakan pada kapal-kapal Chola termasuk pengenaan pungutan yang tidak adil atas barang dagangan mereka.
Ini tidak dapat diterima oleh Chola karena mereka lebih menyukai perlakuan yang setara dengan China.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR