Advertorial
Intisari-Online.com – Gerakan Menuju Smart City 2021 resmi ditutup, Selasa (14/12/2021) di Indonesia Convention Center (ICE) BSD. Pada kesempatan tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menekankan urgensi percepatan pembangunan kabupaten/kota berbasis smart city.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan bahwa smart city dapat menjadi jawaban tantangan kependudukan dan pariwisata di era digital.
Melalui pilar-pilar smart city, kabupaten/kota dapat meningkatkan taraf hidup penduduknya. Selain itu, meningkatkan kualitas layanan publik.
Sebagai informasi, pilar-pilar smart city tersebut adalah smart governance, smart infrastructure, smart economy, smart living, smart people dan smart environment.
Pada 2045, kata Johnny, urbanisasi juga diprediksi akan menanjak. Sebanyak 82,37 persen masyarakat akan tinggal di perkotaan. Pada era digital, kebutuhan internet dari jumlah masyarakat tersebut harus dipenuhi.
Pada Januari 2021, penetrasi internet di Indonesia mencapai 73,7 persen. Sebanyak, 202,7 juta penduduk telah menggunakan internet. Pada 2045, kebutuhan atau utilisasi internet pun akan terus meningkat dan hal tersebut harus diantisipasi.
Baca Juga: Gaet Minat Wisatawan, Balikpapan dan Surakarta Andalkan Penerapan Smart Branding
“Untuk mengantisipasi arus digital ini pemerintah kota dan kabupaten harus memanfaatkan teknologi. Termasuk teknologi Internet of Things (IoT) dalam membuat solusi cerdas dan optimalisasi layanan bagi masyarakat,” ujarnya.
Menkominfo juga mengatakan di masa depan, tepatnya 2025, penerapan IoT akan terus meningkat secara global. Diperkirakan 41,6 miliar perangkat IoT akan terpasang secara global. Di Indonesia, perangkat IoT yang terpasang akan mencapai 678 perangkat dengan hadirnya 5G.
“Pengembangan smart city menjadi signifikan karena setiap kota/kabupaten memerlukan strategi pengembangan yang akomodatif. Gerakan MenujuSmartCitymenjadi salah satu upaya yang dilakukan oleh kita bersama, yang diinisiasi oleh Kementerian Kominfo,” lanjutnya.
Diintegrasikan dengan sektor pariwisata
Tahun ini, kata Menkominfo, Kemenkominfomemfasilitasi pengembangan rencana indukkota pintaruntuk daerah sekitar ibu kota negara baru dan 10 kawasan pariwisata prioritas.
“Kawasan pariwisata prioritas nasional, yakni Danau Toba, Tanjung Kelayang, Borobudur, Bromo Tengger Semeru, Mandalika, Morotai, Likupang, Wakatobi, Raja Ampat, dan Labuan Bajo,” jelasnya.
Terdapat70 kabupaten/kota yang dibina dalam Gerakan Menuju Smart City 2021. Seluruhnya merupakan kabupaten/kota yang berada di sekitar kawasan pariwisata prioritas dan ibu kota negara baru.
Sebanyak48 kota/kabupaten diantaranya menjalani proses bimbingan intensif selama lebih dari empat bulan.
Sebelumnya, Kemenkominfo juga berhasil memfasilitasi 100 kota/kabupaten di 23 provinsi dalam menyusun rencana induk ataumasterplansmartcity.
Baca Juga: Mendagri Ungkap Empat Strategi Percepat Smart City di Indonesia
Kemenkominfo juga secara rutin melakukan evaluasi terhadap semua program yang telah ditetapkan oleh kabupaten/kota. Hal itu bertujuan untuk memastikan bahwa semua rencana yang terbentuk dapat dilaksanakan dengan baik.
Untuk mendukung pembangunan berbasis smart city, Menkominfo pun mengimbau kepala daerah kota/kabupaten untuk mengikuti program Digital Leadership Academy (DLA).
Melalui program tersebut, para pemegang keputusan dapat mengembangkankapabilitas, pengetahuan,dankeahliandi ranahdigital. Dengan demikian, berbagai keputusan pun bisa diambil berdasarkan data yang ada di lapangan.
“DLA bertujuan untuk memfasilitasi pelatihan digital bagi para pemimpin, baik di sektor publik maupun di sektor privat,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Menkominfo juga meluncurkan Virtual ExhibitionGerakan MenujuSmartCity2021. Masyarakat dapat melihat hasil implementasi dari pilarsmartcityserta rencana pembangunan masing-masing kota/kabupaten di masa depan. Pameran virtual dapat diakses di situs web https://indonesiasmartcity.id/live
Pada momen peluncuran, Menkominfo didampingi oleh Direktur Jenderal Aptika Kemenkominfo Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal SDPPI Kemenkominfo dan Plt Direktur Jenderal PPI Ismail, dan Direktur Utama BAKTI Kemenkominfo Anang Achmad Latif.