Intisari - Online.com - Kekuatan China di wilayah Indo-Pasifik telah melemah, tapi ada "risiko perang yang signifikan."
Hal tersebut didapat dari laporan tahunan keempat Lowy Institute Asia Power Index, yang membuat peringkat dari 26 negara dan wilayah atas hal apa yang mereka miliki dan apa yang mereka lakukan dengan apa yang mereka miliki.
Laporan yang dirilis hari Senin mengukur sumber daya dan pengaruh untuk menilai kekuatan negara-negara ini.
Tahun 2021, Amerika Serikat tetap berada di atas, diikuti oleh China, Jepang, India, Rusia, Australia, Korea Selatan, Singapura, Indonesia dan Thailand.
Penelitian telah membawa perhatian besar kepada wilayah Indo-Pasifik yang akan berakhir dalam konflik besar 10 tahun mendatang melibatkan dua kekuatan super, yaitu AS dan China.
"Risiko perang muncul dari fakta jika ada persaingan senjata di wilayah tersebut," ujar direktur proyek Herve Lemahieu kepada news.com.au.
"Ini melibatkan AS dan China, tapi juga melibatkan banyak pemain lain seperti India, Jepang, dan negara-negara lebih kecil di Asia Tenggara seperti Vietnam yang memiliki sengketa maritim dengan China."
Lemahieu mengatakan ada berbagai cara di wilayah tersebut yang mana konflik bisa pecah dan karena ketegangan sangatlah tinggi, dua negara saja bisa menyebabkan efek domino, membawa dua negara adidaya masuk.
KOMENTAR