Kertanegara, pemimpin Singasari yang juga mertua Raden Jayawijaya, gugur akibat serbuan tentara Gelanggelang yang dikirim Jayakatwang.
Istana Singasari pun telah diduduki.
Hal tersebut membuat Raden Wijaya bersama istrinya dan sejumlah pasukan yang tersisa, meninggalkan Singasari untuk menuju Madura.
Mereka hendak menemui Adipati Wiraraja.
Mengutip buku “Menuju Puncak Kemegahan: Sejarah Kerajaan Majapahit”, karya Prof. Dr. Slamet Muljana (2005), Wirajaya menyarankan Raden Wijaya agar menyerahkan diri kepada Jayakatwang.
Wirajaya jugalah yang mengusulkan kepada Raden Wijaya untuk membuka hutan di daerah Tarik.
Baca Juga: Fakta Unik Buah Maja, Buah yang Konon Jadi Asal-usul Nama Kerajaan Majapahit
Raden Wijaya menuruti perkataan Wirajaya.
Ketika mengabdi kepada Jayakatwang, Raden Wijaya mengusulkan untuk membuka hutan Tarik sebagai tempat berburu Raja Jayakatwang.
Hutan itu pun diubah menjadi hunian sekaligus tempat untuk membanguan kekuatan.
Tempat tersebut kemudian dinamakan Majapahit atau Wilwatikta.
Menipu Pasukan Mongol
Kira-kira 10 bulan setelah pendirian Desa Majapahit, datanglah pasukan besar Mongol Tar Tar pimpinan Jendral Shih Pi yang mendarat di pelabuhan Tuban.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR