“Segala sesuatu yang dapat diambil oleh para pejuang dari wilayah penangkapan yang mereka lakukan, mulai dari bakat hingga barang,” jelas Ruth Schuster untuk Haaretz.
Bemmann menambahkan bahwa bangsa Mongol “mengumpulkan orang-orang terbaik dari Asia Tengah dan memindahkan mereka ke daerah inti Mongol,” di mana mereka dipaksa untuk membantu membangun dan mendukung kota yang sedang berkembang.
Menurut Bemmann, orang Mongol benar-benar nomaden dan tetap nomaden, dan mereka bukanlah pengembang kota.
Jadilah mereka mengandalkan tawanan mereka untuk memberi saran pada orang Mongol dalam membangun kota.
Menariknya, 40 persen tanah di dalam tembok kota Karakorum dibiarkan kosong.
Pada abad ke-15, Karakorum ditinggalkan.
Para ahli menemukan lokasi kota yang tepat pada tahun 1889, tetapi hanya sedikit yang dilakukan arkeolog di situs tersebut dalam beberapa dekade sejak itu.
“Sungguh menakjubkan menyaksikan perluasan peta dari hari ke hari, dan dengan itu dilakukan rekonstruksi digital Karakorum,” kata Bemmann, seperti dikutip Medievalists.net.
“Setiap hari, dengan setiap bagian kota yang baru ditambahkan ke peta, pemahaman kami tentang kota meningkat.”
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR