Intisari-Online.com – Kubilai Khan ingin melebarkan kekuasannya melebihi mendiang kakeknya.
Mungkinkah dia lupa bahwa dia menganut konsep mandala?
Menurut konsep mandala yang dianutnya, dia tidak boleh menyeberangi lautan.
Namun, hal itu dilanggarnya. Akibatnya memang buruk.
Ketika Jenghiz Khan meninggal tahun 1227 ia mewariskan kekaisaran yang membentang dari Siberia Selatan sampai Cina Selatan dan dari Polandia sampai Laut Jepang.
Wilayah itu dibagi-bagikan kepada empat dari sekian banyak putranya.
Salah seorang dari empat anak Jenghiz Khan yang memperoleh kekuasaan adalah Tului.
Namun, selama masa pemerintahan Tului tidak ada kejadian-kejadian yang tercatat dalam sejarah.
Barulah ketika putranya yang bernama Khubilai Khan memerintah, Kekaisaran Mongol dapat disatukan bahkan diperluas.
Lebih hebat dari kakeknya
Khubilai Khan yang dikenal juga dengan nama Shih-tsu lahir di Beijing pada tahun 1241 dan meninggal tanggal 12 Februari 1294.
la berusaha keras membangun kembali kekaisaran yang telah dibangun mendiang kakeknya.
Berbagai peperangan di daratan Asia ia lakukan, sehingga wilayah kekaisaran Mongol menjadi lebih luas dari wilayah yang dibangun oleh mendiang kakeknya.
Kekaisaran Mongol pada masa pemerintahannya membentang dari Polandia sampai Laut Jepang dan dari Siberia sampai Pagan (Birma) dan Champa (Vietnam).
Meskipun ia banyak menaklukkan negara-negara lain, Khubilai Khan tetap menghormati adat-istiadat daerah yang didudukinya, bahkan ia juga mempelajarinya.
Sebagai contoh, misalnya ajaran Konfusius ia terapkan pada sistem pemerintahannya.
Ibu kota kerajaan ia pindahkan ke Beijing, dan dinamakan Khanbalik (= Kota Khan), Tai-tu atau Cambaluk.
Baca Juga: Temui Kubilai Khan: Prajurit Mongol, Penunggang Kuda, Pemburu, dan Kaisar yang Kuat
Pada tahun 1271 Khubilai Khan mendirikan dinasti Yuan yang berarti "yang besar".
Ia sudah tidak lagi hidup di tenda-tenda besar seperti pendahulunya.
Sebuah istana yang megah di Khanbalik menjadi terkenal berkat laporan-laporan Marco Polo, seorang pedagang dari Venesia, yang pernah mengabdi pada kaisar itu antara tahun 1275 - 1292.
Berdasarkan catatan sejarah, Khubilai Khan adalah seorang penganut agama Buddha Tantrayana dari aliran kalachakra.
Dalam hal politik perluasan wilayah, ia menganut konsep mandala.
Menurut konsep itu, wilayah kerajaan seharusnya hanya sampai di daratan Asia saja.
Tidak perlu menyeberang laut. Dalam kenyataannya, ia meluaskan mandalanya sampai ke seberang lautan. (Bambang Budi Utomo, Majalah Intisari Juni 1989)
Baca Juga: Hendak Diinvasi Mongol yang Dipimpin Kubilai Khan, Jepang Selamat Berkat 'Badai Ilahi'
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari