Hipotesis kontroversial ini didasarkan pada banyak temuan sejarah, serta pandangan terbalik bahwa pencapaian Mesir kuno hanyalah akhir dari peradaban yang lebih besar.
Pada tahun 1837, Kolonel Howard Vyse, seorang ahli Mesir Kuno, meledakkannya, menciptakan lubang di Piramida Agung Giza.
Dia menemukan sepotong pelat besi tergeletak di antara balok-balok di dalamnya.
Namun, Piramida Agung dibangun sebelum Zaman Besi lebih dari 2.000 tahun.
Sebuah studi tahun 1989 juga menunjukkan jejak emas pada permukaan logam, menunjukkan tanda-tanda pelapisan emas.
Teknik ini juga membutuhkan pengetahuan tentang kelistrikan.
Bukti lain di Mesir juga memberikan petunjuk bahwa orang dahulu tahu tentang listrik.
Kuil Hathor di kota Dendera, Mesir, memiliki relief batu yang menggambarkan apa yang tampak seperti bola lampu.
Source | : | ancient origins,24h.com.vn |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR