Waspada, Meski Ada Gunanya, Jangan Sampai Abai, 6 Efek Samping Baking Soda yang Bisa Bahayakan Tubuh Bila Dikonsumsi Secara Oral, Meski Jarang Terjadi!

K. Tatik Wardayati

Penulis

Baking Soda
Baking Soda

Intisari-Online.com – Sodium bikarbonat adalah senyawa kimia populer yang digunakan dalam memasak, kita lebih mengenalnya sebagai baking soda.

Baking soda sering juga digunakan sebagai pengobatan alternatif untuk mengatasi masalah seperti mulas, gangguan pencernaan, sakit perut, ruam, dan rambut rontok.

Baking soda juga bisa digunakan untuk mengurangi asam dalam urin dan mencegah masalah metabolisme.

Seperti halnya produk lain, ada efek sampign natrium bikarbonat tertentu yang harus Anda ketahui.

Baca Juga: Hentikan Sekarang Juga, Baking Soda Dilarang Keras untuk Bersihkan 5 Benda di Rumah Ini, Bisa Bikin Rusak!

Jika Anda sehat, dosis normal tidak akan membahayakan.

Ketika diminum melalui mulut, lima kali lebih banyak dari dosis normal, dapat menyebabkan sakit perut, sembelit, atau muntah.

Berikut ini efek samping dari baking soda yang sebenarnya jarang terjadi, namun harus Anda ketahui.

Baca Juga: Meski Jadi Salah Satu Bahan Pembuat Kue dan Miliki Kegunaan Lain, Apakah Berbahaya Menambahkan Baking Soda ke Dalam Makanan?

1. Alkalosis metabolik

Secara umum, efek samping soda kue hampir tidak ada; tetapi jika dikonsumsi dalam jumlah lebih dari yang dapat diproses oleh ginjal normal, dapat menyebabkan alkalosis metabolik.

Alkalosis metabolik menurunkan aliran darah otak dengan penurunan perfusi jaringan, yang dapat menyebabkan kejang, penurunan status mental atau kejang otot intermiten.

Ini juga mengurangi aliran darah koroner yang menyebabkan aritmia refrakter.

Jadi, jika tubuh Anda memiliki kandungan asam yang rendah atau jika Anda memiliki sindrom metabolik, konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsinya secara oral.

2. Sindrom susu-alkali

Sindrom Susu-Alkali adalah salah satu efek samping paling umum dari soda kue, yang disebabkan karena kombinasi soda kue dengan makanan atau suplemen kaya kalsium.

Tanda dan gejala umum dari sindrom susu-alkali termasuk nafsu makan yang buruk, sakit kepala, mulut kering, nafsu makan yang buruk, dll.

Ini mudah dihindari jika Anda tidak mengonsumsi terlalu banyak kalsium.

Namun, dosis yang lebih tinggi atau tanpa pengamatan gejala dapat menyebabkan gagal ginjal, batu ginjal atau kalsifikasi metastatik.

Baca Juga: Kumur dengan Larutan Baking Soda 30 Detik, Mulut Anda Akan Merasakan Manfaat yang Tak Terduga Ini

3. Hipokalemia

Hipokalemia atau hipopotassemia adalah singkatan dari kadar kalium rendah dalam darah.

Faktanya, ini adalah salah satu efek samping utama natrium bikarbonat.

Jika Anda telah didiagnosis menderita kekurangan atau kekurangan kalium, pertimbangkan untuk melewatkan soda kue.

Gejalanya bisa termasuk kelelahan, kelemahan, kram otot, sembelit, dll.

4. Pemuatan Soda

Cukup sering, banyak atlet mengambil hingga lima sendok makan soda kue dengan air (disebarkan sepanjang hari) untuk mengurangi penumpukan asam laktat dan untuk meningkatkan kinerja mereka.

Ini juga dapat mengurangi kelelahan karena natrium bikarbonat mengurangi keasaman darah.

Namun, penelitian terbaru seperti yang ada di MedlinePlus menunjukkan bahwa dosis besar atau konsumsi yang tidak terpantau dapat memiliki konsekuensi negatif.

Baca Juga: Hobi Minum Kopi dan Teh Bikin Bagian Dalam Cangkir Berubah Warna, Gunakan Saja Baking Soda untuk Hilangkan Noda, Begini Caranya!

Hal tersebut dapat menyebabkan komplikasi medis dalam jangka panjang seperti diare, mual, kejang otot, kejang, dll yang disebabkan karena 'soda loading'.

Diskusikan efek samping natrium bikarbonat dengan praktisi sebelum mengonsumsinya untuk olahraga.

5. Kontraindikasi

Menurut Jackson Siegelbaum Gastroenterology, efek samping natrium bikarbonat dapat diucapkan pada orang dengan masalah ginjal, keluhan kardiovaskular, tekanan darah tinggi.

Jadi, mereka sama sekali tidak boleh mengonsumsi natrium bikarbonat.

Wanita hamil juga harus menghindari konsumsi secara oral.

Efek samping pada orang-orang tersebut dapat mencakup timbulnya penyakit jantung yang diperparah, meningkatkan tingkat tekanan darah bersamaan dengan mulas, gas dan muntah.

Bahkan dapat mengakibatkan hipernatremia yang menyebabkan retensi cairan, edema atau penambahan berat badan.

Baca Juga: Kalau Jebakan Tikus Sudah Tidak Lagi Mempan, Coba Gunakan Bahan-bahan Berikut untuk Mengusir Tikus dari Rumah Anda

6. Kondisi neurovaskular

Menurut literatur pediatrik, infus natrium bikarbonat hiperosmolar dapat menyebabkan perdarahan intraventrikular.

Pemberian natrium bikarbonat dapat secara signifikan mengurangi pH cairan serebrospinal, yang dapat menyebabkan koma.

Oleh karena itu, pasien dengan gangguan auto-imun atau kondisi medis lainnya harus mempertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter.

Bagaimana pun bila harus mengonsumsinya secara oral, sebaiknya konsultasikan dahulu dengan dokter.

Baca Juga: Tak Hanya Digunakan di Dapur, di Kamar Mandi pun Baking Soda Bisa Digunakan untuk Berbagai Keperluan, Ini Dia!

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait