Intisari-Online.com - Jika ingin berwisata alam di Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, salah satu pilihan menarik adalah Gunung Gampingnya.
Gunung Gamping merupakan wisata Tawangmangu yang berada di Desa Bandardawung, Kecamatan Tawangmangu.
Juga berada di kaki Gunung Lawu, tepatnya pinggir jalan utama Matesih-Tawangmangu.
Bisa ditebak dari namanya, Gunung Gamping Tawangmangu merupakan kawasan perbukitan yang didominasi batu gamping atau batu kapur.
Baca Juga: 5 Wisata Banyuwangi yang Terkenal dengan Kisah Mistisnya, Tertantang Mengunjunginya?
Wisatawan bisa mengunjungi tempat yang satu ini dan melakukan sejumlah aktivitas.
Salah satu aktivitas paling populer di Gunung Gamping Tawangmangu adalah melihat momen matahari terbit atau sunrise dan matahari tenggelam atau sunset.
Tentunya pengunjung harus mendaki dulu untuk sampai ke spot yang asyik untuk menikmati pemandangan tersebut.
Tapi tenang saja, karena untuk mendaki Gunung Gamping Tawangmangu tak membutuhkan waktu lama, hanya sekitar 3-5 menit.
Meski tak perlu mendaki terlalu lama, tapi sebaiknya sebelum mengunjungi tempat wisata Tawangmangu yang satu ini Anda mempersiapkan fisik agar tak terlalu kelelahan.
Dengan begitu, pemandangan indah di atas bukit ini bisa dinikmati dengan lebih santai.
Selain waktu mendekati sunrise atau sunset, waktu terbaik untuk mengunjungi gunung ini yaitu saat cuaca cerah.
Sebaiknya hindari musim hujan karena lokasi ini kemungkinan basah serta licin, juga pemandangan sering kali tak terlihat secantik biasanya karena tertutup awan mendung.
Mengunjungi tempat ini tanpa melihat sunrise dan sunset juga Anda akan tetap disuguhi pemandangan yang cantik.
Banyak spot instagramable yang akan memanjakan Anda yang suka berfoto ria, juga Anda yang hobi fotografi.
Anda bisa menikmati pemandangan yang luar biasa di wisata Gunung Gamping Tawangmangu.
Di sebelah barat, Anda bisa melihat Kota Solo dari kejauhan. Bahkan, Gunung Merapi dan Merbabu akan terlihat di kaki langit.
Sementara di arah timur, ada pemandangan Tawangmangu hingga Gunung Lawu yang cantik. Ada pula perbukitan hijau di sekeliling dan rumah-rumah warga yang terlihat kecil di ketinggian.
Ada juga spot gazebo kecil, puncak bukit yang bisa sedikit didaki, dan juga instalasi yang dibangun dari kayu.
Di sini, Anda bisa menikmati suasana yang begitu alami dan asri. Wisata Gunung Gamping ini belum terlalu banyak diubah oleh pengelola.
Sebelum pandemi, pengunjung juga bisa berkemah di Gunung gamping Tawangmangu ini. Tapi, kini Anda perlu bersabar lagi karena berkemah di gunung ini masih ditutup dahulu.
Legenda Gatot Kaca di Gunung Gamping Tawangmangu
Anda yang suka dengan tempat-tempat yang menyimpan legenda, maka mengunjungi wisata Gunung Gamping Tawangmangu akan semakin menarik.
Ada legenda yang menarik soal asal-usul Gunung Gamping.
Melansir Kompas.com, menurut Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dwi Hargo Gunung Gamping Aziz Purwanto, legenda tempat ini melibatkan legenda Gatotkaca dan Buto Ijo.
"Menurut cerita mbah-mbah zaman dulu, itu pernah Raden Gatotkaca perang melawan Buto. "Kemudian Buto-nya itu kalah dibanting oleh Raden Gatotkaca,” kata Aziz saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (30/1/2021).
Ia melanjutkan bahwa karena Buto Ijo dibanting, kepalanya pun pecah dan otaknya berceceran.
Otak Buto Ijo itulah yang menurut legenda akhirnya menjadi Gunung Gamping karena sama-sama berwarna putih.
"Kemudian taringnya itu, jadi tanaman bawang-bawang itu katanya,” ujar Aziz.
Bahkan untuk menghormati cerita rakyat tersebut, nama beberapa gazebo yang dibangun di kawasan wisata Gunung Gamping diambil dari kisah pewayangan, seperti Astina dan Amarta.
Legenda tempat ini agak ngeri ya? Tapi bagi yang suka cerita-cerita semacam ini biasanya justru semakin membuatnya semakin menarik.
Bagaimana? Ingin memasukkan Gunung Gamping Tawangmangu ke daftar tempat wisata Tawangmangu yang akan Anda kunjungi?
(*)