Dipercaya Punya 'Hubungan Darah' dengan Firaun, Begini Supremasi Montu sang Dewa Perang Matahari yang Disembah Orang-orang Hermopolis, Harta Karunnya Ditemukan pada 1936

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Intisari-Online.com - Di Mesir kuno ada banyak dewa yang terkait dengan perang.

Montu adalah salah satu yang menonjol di antara mereka.

Dia adalah dewa perang berkepala elang dari Mesir kuno.

Selain dewa perang, Montu juga merupakan dewa matahari.

Orang Mesir kuno percaya bahwa matahari memiliki kekuatan penghancur.

Baca Juga: Tutankhamun: Putra Firaun 'Sesat' dari Mesir Kuno yang Punya Bentuk Kaki Tak Biasa, Rupanya Karena Perbuatan 'Nista' yang Umum Dilakukan Bangsawan Mesir Ini

Pada dasarnya, dia adalah bentuk lokal dari matahari.

Eksistensi dewa ini hidup selama periode waktu Kerajaan Lama.

Pada waktu ini, ia muncul dalam Teks Piramida serta dalam beberapa konteks arkeologi juga.

Tapi itu pada masa Dinasti ke-11 (2125-1985 SM).

Dinasti ke-11 terutama didasarkan pada wilayah Thebes.

Baca Juga: Gerbang Misteri Kutukan Firaun: Karamnya Kapal Titanic Dianggap Sebagai Malapetaka Akibat Lord Centerville Mengangkut Mumi Mesir ke New York

Dengan demikian, orang-orang di Thebes secara luas memulai penyembahan Montu.

Orang-orang memanggilnya 'Lord of Thebes.'

Jadi, ini bisa menunjukkan supremasinya atas wilayah Thebes.

Selama periode ini, ia menjadi dewa negara Thebes yang kuat.

Menurut mitos yang berbeda, Montu menikah dengan tiga dewi yang berbeda.

Baca Juga: Termasuk Pernah Bunuh Penemunya Sendiri, Terkuak Inilah 7 Misteri Penemuan Mumi Mesir yang Disebut Tak Masuk Nalar

Mereka yakni Tjenenet, Inuyt, dan Retawy.

Putra Montu dan Retawy adalah Horus.

Asosiasi ini mungkin menghubungkan Montu dengan firaun.

Karena Horus dipercaya memiliki hubungan langsung dengan firaun.

Terkadang, Amun dan Mut dianggap sebagai orang tua Montu.

Baca Juga: Catatan Mengkonfirmasi Program Militer Mesir Kuno Dinasti ke-19, Jadi Siapa Firaun yang Ditenggelamkan di Laut Merah oleh Nabi Musa?

Secara ikonografis, Montu digambarkan bentuk berkepala elang.

Ini adalah penggambaran aslinya dan biasa.

Pada periode selanjutnya, dia juga digambarkan dalam bentuk lain.

Pada masa-masa setelah itu, Montu mulai digambarkan dalam bentuk berkepala banteng.

Montu dengan kepala bantengnya memiliki beberapa arti penting.

Penggambaran terseut tidak lain adalah asimilasi Montu dan banteng sucinya, Buchis.

Penggambaran banteng suci Montu datang pada periode selanjutnya.

Jika kita menemukan kapak upacara dari penguburan apa pun pada periode ini, itu mungkin melambangkan banteng suci Montu.

Orang Mesir kuno juga percaya bahwa Montu adalah dewa yang bertindak sebagai penjaga kehidupan keluarga yang bahagia.

Referensinya dalam dokumen pernikahan untuk memastikan komitmen suami dan istri menunjukkan keyakinan ini.

Baca Juga: Jadi Asal-usul Budaya Firaun Kuno Berakar, Kerajaan Punt Kuno 'Tanah Para Dewa' Akhirnya Ditemukan?

Kultus Montu

Hermopolis adalah ibu kota wilayah Thebes.

Jelas, pusat kultus utama Montu adalah Hermopolis.

Karena orang-orang di Thebes sangat menghormatinya.

Di Karnak, Montu memiliki kompleks kuilnya sendiri di sebelah utara Kuil Agung Amun.

Selain itu, ada penampilan Montu di kuil Medamud, Armant, Tod dll.

Di antara wilayah-wilayah ini, Tod patut dicatat.

Karena pada tahun 1936, dari Kuil Tod Kerajaan Tengah, ditemukan 'Harta Karun Tod' yang terdiri dari peti barang-barang yang didedikasikan untuk Montu.

(*)

Artikel Terkait