Sumpah Pemuda: Ini Syair Lengkap 'Indonesia Raya' Tiga Stanza, Ada Aturan dalam Menyanyikannya Juga, Tidak Sembarangan!

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Sumpah Pemuda
Sumpah Pemuda

Intisari-Online.com -Peringatan Sumpah Pemuda juga identik dengan lagu "Indonesia Raya".

Sebab, untuk pertama kali, lagu yang kemudian menjadi lagu kebangsaan RI itu diperdengarkan di Kongres Pemuda ke-2, 28 Oktober 1928.

Tentu saja, lagu Indonesia Raya tiga stanza tidak serta merta muncul.

W.R. Soepratman, sang pencipta lagu kebangsaan tersebut memang menulisnya dalam tiga stanza.

Baca Juga: Tokoh Sumpah Pemuda: Siang Malam Mempersiapkan Lagu Indonesia Raya, W.R. Supratman Dibelit Kemiskinan di Masa Tua, Ini Isi Pesan Terakhirnya

Aturan menyanyikan lagu Indonesia Raya

Sebagai sebuah lagu kebangsaan yang wajib dihormati, lagu Indonesia Raya memiliki aturan tersendiri jika akan dinyanyikan.

Bukan sekadar aturan, ketentuan tersebut tercantum dalamUndang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009 Tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, Serta Lagu Kebangsaan.

Khusus mengenai ketentuan teknismenyanyikan lagu Indonesia Raya,diatur pada BAB V Pasal 60, yang berbunyi:

Baca Juga: Bunyi Sumpah Pemuda 1928 yang Asli Timbulkan Perdebatan karena Menggunakan Bahasa Melayu, Bagian Inilah yang Kemudian Diubah

  • Ayat (1) Lagu Kebangsaan dapat dinyanyikan dengan diiringi alat musik, tanpa diiringi alat musik, ataupun diperdengarkan secara instrumental.
  • Ayat (2) Lagu Kebangsaan yang diiringi alat musik, dinyanyikan lengkap satu strofe, dengan satu kali ulangan pada refrein.
  • Ayat (3) Lagu Kebangsaan yang tidak diiringi alat musik, inyanyikan lengkap satu stanza pertama, dengan satu kali ulangan pada bait ketiga stanza pertama.
Berikut adalah lirik asli Indonesia Raya yang ditulis W.R. Soepratman padapertengahan tahun 1928 (Hutabarat 2001: 19-21):

Baca Juga: Tokoh Sumpah Pemuda: Mohammad Yamin yyang Keranjingan Buku Mampu Merumuskan Sumpah Pemuda Berkat Istri yang Suka 'Meronda'

Naskah lagu Indonesia Raya yang asli.
Naskah lagu Indonesia Raya yang asli.

Stanza I

Indonesia Tanah AirkuTanah Tumpah DarahkuDi sanalah Aku BerdiriJadi Pandu Ibuku

Indonesia KebangsaankuKebangsaan Tanah AirkuMarilah Kita BerseruIndonesia Bersatu

Hiduplah TanahkuHiduplah NegerikuBangsaku, Jiwaku Semuanya

Bangunlah RakyatnyaBangunlah BangsanyaUntuk Indonesia Raya

Indones, Indones, Merdeka MerdekaTanahku Negriku Yang KucintaIndones, Indones, Merdeka MerdekaHiduplah Indonesia Raya.

Baca Juga: Tujuan Para Pemuda Memilih Memakai Peci dan Mengganti Ikat Kepala Kedaerahan pada Sumpah Pemuda 1928

Stanza II

Indonesia Tanah Yang MuliaTanah Kita Yang KayaDi sanalah Aku HidupUntuk Slama-lamanya

Indonesia Tanah PusakaPusaka Kita SemuanyaMarilah Kita BerseruIndonesia Bersatu

Suburlah TanahnyaSuburlah JiwanyaBangsanya Rakyatnya SemuanyaSadarlah HatinyaSadarlah BudinyaUntuk Indonesia Raya

Indones, Indones, Merdeka MerdekaTanahku Negriku Yang KucintaIndones, Indones, Merdeka MerdekaHiduplah Indonesia Raya

Baca Juga: Arti Sumpah Pemuda 1928 saat Para Pemuda Sadar Tak Ada Gunanya Melawan Penjajah Tanpa Persatuan

Stanza III

Indonesia Tanah Yang SuciTanah Kita Yang SaktiDi sanalah Aku BerdiriMenjaga Ibu Sejati

Indonesia Tanah BerseriTanah Yang Aku SayangiMarilah Kita BernyanyiIndonesia Abadi

Selamatlah RakyatnyaSelamatlah PuteranyaPulaunya, Lautnya, SemuanyaMajulah NegerinyaMajulah PandunyaUntuk Indonesia Raya

Indones, Indones, Merdeka MerdekaTanahku Negriku Yang KucintaIndones, Indones, Merdeka MerdekaHiduplah Indonesia Raya

Baca Juga :Sejarah Lagu Indonesia Raya: Kata 'Merdeka! Merdeka!' yang Penuh Kontroversi

Sejarah sumpah pemuda
Sejarah sumpah pemuda

Indonesia Raya Tiga Stanza saat Ini

Naskah asli itulah yang kemudian menjadi acuan lirik lagu Indonesia Raya tiga stanza saat ini, yaitu:

Bait / Stanza I

Indonesia tanah airku,Tanah tumpah darahku,Di sanalah aku berdiri,Jadi pandu ibuku.

Indonesia kebangsaanku,Bangsa dan tanah airku,Marilah kita berseru,Indonesia bersatu.

Hiduplah tanahku,Hiduplah negriku,Bangsaku, Rakyatku, semuanya,Bangunlah jiwanya,Bangunlah badannya,Untuk Indonesia Raya.

Refrein

Indonesia Raya,Merdeka, merdeka,Tanahku, neg'riku yang kucinta!Indonesia Raya,Merdeka, merdeka,Hiduplah Indonesia Raya.

Baca Juga: Sejarah Sumpah Pemuda 1928: Langkah Nyata Kumpulan Pemuda Idealis yang Dihadiri Wakil Organisasi Pemuda Seluruh Indonesia

Bait / Stanza II

Indonesia, tanah yang mulia,Tanah kita yang kaya,Di sanalah aku berdiri,Untuk s’lama-lamanya.

Indonesia, tanah pusaka,P’saka kita semuanya,Marilah kita mendoa,Indonesia bahagia.

Suburlah tanahnya,Suburlah jiwanya,Bangsanya, rakyatnya, semuanya,Sadarlah hatinya,Sadarlah budinya,Untuk Indonesia Raya.

Refrein

Indonesia Raya,Merdeka, merdeka,Tanahku, negriku yang kucinta!Indonesia Raya,Merdeka, merdeka,Hiduplah Indonesia Raya.

Bait / Stanza III

Indonesia, tanah yang suci,Tanah kita yang sakti,Di sanalah aku berdiri,M’njaga ibu sejati.

Indonesia, tanah berseri,Tanah yang aku sayangi,Marilah kita berjanji,Indonesia abadi.

Slamatlah rakyatnya,Slamatlah putranya,Pulaunya, lautnya, semuanya,Majulah Negrinya,Majulah pandunya,Untuk Indonesia Raya.

Refrein

Indonesia Raya,Merdeka, merdeka,Tanahku, negriku yang kucinta!Indonesia Raya,Merdeka, merdeka,Hiduplah Indonesia Raya.

(*)

Artikel Terkait