Negara itu telah membangun negara bebas yang kokoh sekitar dua dekade setelah konflik meletus Timor Leste tahun 1999.
Itu terjadi setelah lebih dari 78 persen rakyat Timor Leste memilih untuk memisahkan diri dari Indonesia.
Konflik tahun 1999 di Timor Leste tidak hanya menewaskan sekitar 2.600 orang.
Tetapi juga menghancurkan banyak infrastruktur. Inilah penyebab utama negara itu menjadi salah satu tempat termiskin di Asia.
Lalu Timor Leste dirusak lagi, pada tahun 2006, oleh bentrokan antara tentaranya sendiri dan pasukan keamanan.
Timor Leste memang membangun kembali beberapa infrastrukturnya, dan menerima sejumlah besar bantuan asing dan bagian pendapatan dari minyak di Timor Leste.
Namun, tetap menjadi negara termiskin di Asia, jauh dari gedung pencakar langit di Thailand atau Singapura.
Kondisi itu ditambah dengan sebuah artikel oleh Jonas Guterres, mantan penasihat Kantor Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi Timor-Leste.
Dia menulis bahwa Indeks Kelaparan Global 2017 mengkategorikan tingkat kelaparan negara Timor Leste sebagai 'serius'.
Berbagai masalah itu pun membuat penduduk berusaha, sebagian besar penduduk berusia di bawah 30 tahun, telah mengambil beberapa inisiatif penting untuk membangun demokrasi yang terkonsolidasi.
Timor Leste telah membawa pemilu ke tingkat masyarakat.
Ini karena infrastruktur fisik telah membaik,dan pemilu tingkat masyarakat telah meningkatkan partisipasi rakyat dalam demokrasi.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR