Intisari-Online.com - Pentagontelah mengkonfirmasi bahwa Pemimpin Senior Al-Qaeda Salim Abu-Ahmad tewas dalam serangan pesawat tak berawak Amerika Serikat (AS) di Suriah.
Pentagon juga mengklaim tidak ada warga sipil yang terluka.
Serangan pesawat tak berawak terhadap Pemimpin Senior Al-Qaeda Salim Abu-Ahmad dilakukan pada 20 September di provinsi Idlib Suriah.
Pada saat itu, dia berada di dalam sebuah kendaraan yang melaju di jalan pedesaan di wilayah yang dikuasai pemberontak.
"Tidak ada indikasi korban sipil akibat serangan itu,"kata Mayor Angkatan Darat John Rigsbee, juru bicara CENTCOM, kepada Military Times pada hari Kamis (30/9/2021).
"Serangan ini melanjutkan operasi AS untuk menurunkan jaringan teroris internasional dan menargetkan para pemimpin teroris yang berusaha menyerang tanah air AS serta sekutunya di luar negeri."
Pentagon benar-benar melakukan penyelidikan dengan cara detail.
Dilansir daridailymail.co.uk pada Jumat (1/10/2021), Pentagon tidak mau mengulangi kesalahanatas serangan pesawat tak berawak pada 29 Agustus di Afghanistan yang menewaskan seorang pekerja bantuan yang tidak bersalah dan tujuh anak.
Jadi,beberapa jam sebelum Pentagon melakukan penyerang di Suriah,seorang perwira umum Angkatan Udara akan melakukan penyelidikan.
Setelah serangan di Suriah pekan lalu, tim Pertahanan Sipil Suriah, yang dikenal sebagai White Helmets, mengatakan sebuah mayat tak dikenal diangkat dari mobil di sepanjang jalan Idlib-Binnish di timur provinsi Idlib.
Kendaraan hangus, terbelah di tengah, tergeletak di sisi jalan pedesaan di sebuah kebun.
Komando Pusat AS kemudian mengatakan bahwa pasukan Amerika melakukan 'serangan kontraterorisme kinetik' di dekat provinsi Idlib yang menargetkan seorang pemimpin senior kelompok militan Al Qaeda.
Tapi awalnya tidak mereka identifikasi.
"Indikasi awal adalah bahwa kami menyerang individu yang kami tuju, dan tidak ada indikasi korban sipil akibat serangan itu," kata Letnan Angkatan Laut Josie Lynne Lenny dalam sebuah pernyataan.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, yang berbasis di Inggris, mengatakan kendaraan itu membawa seorang militan dari salah satu kelompok radikal yang beroperasi di provinsi tersebut.
Tapi Observatorium tidak mengidentifikasi kelompok itu tetapi mengatakan bahwa mereka terkait dengan Al-Qaeda.
Salim Abu-Ahmad sendiri dilaporkan bertanggung jawab atas perencanaan, pendanaan, dan persetujuan serangan Al-Qaeda trans-regional.
AS telah melakukan serangan di Idlib sebelumnya, menargetkan militan Al- Qaeda dan pemimpin kelompok Negara Islam, Abu Bakr al-Baghdadi, yang bersembunyi di provinsi itu setelah melarikan diri dari Suriah timur.
Sebagian besar Idlib dan provinsi tetangga Aleppo tetap berada di tangan oposisi bersenjata Suriah, yang didominasi oleh kelompok-kelompok radikal.
Termasuk Hayat Tahrir al-Sham yang dulunya terkait dengan Al-Qaeda.
Wilayah Idlib didominasi oleh bekas afiliasi Al-Qaeda, tetapi pemberontak lain dan jihadis lainnya juga hadir.
Ada juga lebih dari 4 juta warga sipil yang tinggal di daerah itu.
Kebanyakan dari mereka mengungsi dari serangan kekerasan sebelumnya dalam konflik 10 tahun Suriah.