Intisari-Online.com – Sekitar tahun 1941 lalu, lembaga akademis, komersial, nirlaba, dan pemerintah AS bekerja sama untuk menyediakan penisilin bagi pasukan yang bertugas di Perang Dunia 2.
Pada saat itu, infeksi rupanya membunuh lebih banyak tentara dalam perang daripada senjata.
Kelompok tadi bekerja untuk mengambil penemuan Inggris dan mengubahnya menjadi kontribusi penting untuk perang dan penyembuhan berkelanjutan lama setelahnya.
Kisah Alexander Fleming yang menemukan penisilin pada tahun 1928 rupanya menjadi terkenal.
Dia secara tidak sengaja telah mengkontaminasi kultur penyebab penyakitnya dengan jamur Penicillium dan membunuhnya.
Butuh waktu hingga tahun 1940 sebelum Howard Florey dan rekan-rekannya di Oxford dapat menemukan penggunaan penisilin sebagai obat terapeutik.
Masih sulit untuk memurnikan obat dan lebih sulit lagi untuk menghasilkan dalam jumlah yang cukup untuk dipelajari.
Inggris yang sudah dikepung Jerman, memaksa Florey dan seorang rekannya pergi ke AS pada tahun 1941 untuk membantu.
Baca Juga: Terkadang, Tuhan Melakukan Kehendak-Nya Lewat Orang Lain
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR