Intisari-Online.com – Perisai yang dibuat pada abad ke-16 ini dihias dengan rumit, pernah dimiliki oleh Archduke Franz Ferdinand.
Perisai pada masa Renaisans yang rumit ini tidak pernah digunakan dalam pertempuran, tetapi sejarahnya tidak bisa dipisahkan dari konflik yang menentukan di era modern.
Perisai ini pernah dimiliki oleh Archduke Franz Ferdinand, yang pembunuhannya memicu Perang Dunia I.
Perisai besi itu kemudian dijarah oleh tentara Nazi selama Perang Dunia II dan akhirnya diangkut melintasi Atlantik.
Setelah hampir delapan dekade di luar negeri, perisai itu akhirnya kembali ke rumah.
Seperti yang diumumkan oleh pejabat dari Museum Seni Philadelphia (PMA) minggu ini, lembaga Pennsylvania berencana untuk mengembalikan barang tersebut ke Republik Ceko, yang kemudian akan dimaukkan ke dalam koleksi Institut Warisan Nasional negara Eropa.
Timothy Rub, direktur PMA, dalam pernyataannya, menyebutkan bahwa karya yang telah hilang selama gejolak Perang Dunia II dengan senang hati dipulihkan dan muncul kemitraan ilmiah yang luar biasa.
Hynek Kmoníček, duta besar Ceko untuk Amerika Serikat, menyebut kasus ini sebagai “contoh utama praktik terbaik dalam restitusi.”
Dalam pernyataannya, ia menambahkan, “Kolaborasi kami yang bermanfaat dapat menjadi model kemitraan internasional dalam memulihkan seni yang dijarah.”
Pematung dan pelukis Italia Girolamo di Tommaso da Treviso kemungkinan menciptakan perisai itu sekitar tahun 1535.
Bekerja dari desain kontemporer Giulio Romano, sang seniman menggunakan gesso dan potongan-potongan emas untuk membuat pemandangan masa perang yang kompleks di permukaan objek, lapor Stephan Salisbury, melansir Smithsonianmag.
Berdiameter 61 cm, perisai itu menggambarkan penyerbuan Romawi atas Kartago Baru, di Spanyol saat ini, pada tahun 209 SM.
Pembuat perisai itu kemungkinan mencoba untuk menarik persamaan antara kemenangan Romawi yang bersejarah dan keberhasilan militer kontemporer Kaisar Romawi Suci Charles V, yang memerintah tahun 1519-1556.
Selama Perang Punisia Kedua, jenderal Romawi Scipio Africanus memimpin banyak operasi militer yang berhasil di Afrika utara.
Pada saat pembuatan perisai, Charles baru saja menyelesaikan kampanye militer yang sukses melawan Kekaisaran Ottoman Muslim di wilayah yang sama.
Sekembalinya dari pertempuran pada tahun 1535, kota-kota di seluruh Italia mengadakan perayaan untuk menghormati kaisar, dan perisai dekoratif ini mungkin digunakan sebagai penyangga seremonial selama perayaan.
Seperti yang dilaporkan Eileen Kinsella untuk Artnet News, perisai itu akhirnya menjadi bagian dari koleksi lengkap baju besi abad pertengahan dan Renaisans Archduke Ferdinand.
Harta karun itu menghiasi rumahnya di Kastil Konopiště, di tempat yang sekarang menjadi kota Benešov di Ceko.
Setelah pembunuhan Ferdinand, pecahnya Perang Dunia I, dan akhirnya runtuhnya dinasti Habsburg, kastil dan isinya ditempatkan di bawah pengawasan pemerintah Cekoslowakia yang baru dibentuk.
Ketika Hitler secara paksa mencaplok wilayah negara yang baru lahir ini pada tahun 1939, kurator Nazi memindahkan koleksi perisai besi itu ke Praha.
Mereka kemudian memilih karya-karya terbaik, termasuk perisai ini, untuk diangkut ke Wina, yang kemudian disimpan sebagai antisipasi untuk dipamerkan di Das Führermuseum Adolf Hitler, yang belum direalisasikan hingga kini.
Meskipun sebagian besar perisai itu ditemukan oleh Sekutu dan dikembalikan ke otoritas Ceko, perisai itu termasuk di antara 15 item dari koleksi yang hilang selama beberapa dekade.
Namun, museum tidak menjelaskan bagaimana caranya, tetapi perisai itu akhirnya diakuisisi oleh Carl Otto Kretzschmar von Kienbusch.
Dia adalah seorang kolektor senjata dan baju besi abad pertengahan yang rajin yang menyumbangkan kepemilikannya ke institusi Philadelphia ketika dia meninggal pada tahun 1976.
Pada tahun 2016, tim sejarawan seni dari PMA dan Republik Ceko mulai meneliti asal usul perisai, melansir New York Times.
Selama lima tahun, para peneliti menemukan daftar inventaris pra-Perang Dunia II dan foto perisai bertanggal sekitar tahun 1913.
Kedua bukti ini, menurut pernyataan itu, cukup untuk “secara persuasif mengidentifikasi perisai sebagai yang diambil secara ilegal dari Kastil Konopiště oleh Nazi.”
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari