Intisari-Online.com - Masih ingat kisah desa pemborong mobil yang viral beberapa waktu lalu?
Kejadian itu terjadi diDesa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Dilaporkan wargaDesa Sumurgeneng ramai-ramai membeli mobil baru secara bersamaan.
Ternyata, mereka dapat rezeki nomplok itu dari tambang minyak.
Oleh karenanya, mereka dijulukidesa pemborong mobil oleh netizen Indonesia.
Nah, kasus yang sama dialami warga Dusun Pundong I, II, III, dan IV, di Kalurahan (Desa) Tirtoadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.
Warga Dusun Pundong mendadak jadi miliarder.
Hal itu setelah mereka menerima uang ganti rugi pembangunan Tol Yogya-Bawen.
Dukuh Pundong III Pekik Basuki menjelaskan, di dusunnya ada 45 bidang tanah dan 25 rumah warga yang terdampak proyek jalan tol.
Dan mereka mendapat ganti rugi yang besarannya tergantung lokasi lahan.
Walau begitu, nilai yang diberikan tetap di atas harga pasaran.
Sebagai contoh,salah seorang warga di Pundong III bahkan menerima uang ganti rugi mencapai Rp12 miliar.
"Yang besarannya Rp5 miliar banyak."
"Ada yang Rp 12 miliar itu tetangga saya, bangunannya banyak, ada kolam renangnya juga," ujar Pekik Basuki, Selasa (31/8/2021).
Lahan dan rumah Pekik Basuki sendiri juga terdampak.
"Rumah saya juga kena tapi ditempati adik-adik saya," ucapnya.
Nah, jikawargaDesa Sumurgeneng menggunakan uang itu untuk membeli mobil, maka apa yang dilakukan wargaDusun Pundong bervariasi.
Dilansir dari kompas.com pada Sabtu (4/9/2021), pencairan uang ganti rugi kepada warga Dukuh Pundong III dilakukan pada awal Agustus lalu.
Lalu setelahmendapatkan uang ganti rugi, kebanyakan warga menggunakannya untuk membeli tanah, membangun rumah, dan berencana membangun usaha.
Namun, ada juga warga yang membeli mobil dan sepeda motor.
Memang banyaksales yang datang untuk membagikan brosur kendaraan ke warga, tapi Pekik dan beberapa warga lainnya memilih dengan bijaksana.
Misal warga bernamaSumarsih yang lebih membeli tanah dan membangun rumah.
"Ya kalau orang kampung dari tanah kembali ke tanah lagi, mobil itu ya orang-orang tertentu yang butuh."
Apalagi dia hanya dapat uang ganti rugi yang tidak sampai Rp3 miliar.
Ada jugaTirtoadi Sumianto (51) yang mendapatkan ganti rugi lahan hingga Rp2 miliar.
Dia memilih menggunakan uang itu untuklangsung membeli dua bidang tanah dan membayar uang kuliah anaknya.